Ikan kakap putih (Lates calcarifer) adalah jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Saat ini, tempat budidaya ikan kakap putih tidak hanya di keramba jaring apung yang berada di laut dan tambak air payau saja, namun sudah bisa dibudidayakan di air tawar.
Ikan kakap putih adalah salah satu ikan yang popular karena memiliki banyak penggemar dan kerap dijadikan sebagai olahan makanan dengan cita rasa tinggi. Hal ini membuat Pembudidaya tertarik untuk membudidayakan ikan kakap putih, karena permintaannya terbilang tinggi. Tentunya, hal ini menjadikan budidaya ikan kakap putih menjadi kian menguntungkan.
Lantas, apa saja tips dan trik yang harus Bapak/Ibu perhatikan agar budidaya ikan kakap menghasilkan keuntungan berlimpah? Simak selengkapnya di artikel ini!
Peluang Usaha Budidaya Ikan Kakap Putih
Budidaya ikan kakap putih air tawar adalah salah satu komoditas yang memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan. Harga penjualan ikan kakap putih memiliki pangsa pasar yang lebih luas dibandingkan ikan laut yang harganya lebih mahal.
Selain itu, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2020, permintaan ikan kakap mencapai nilai sebesar 522.267 ton dengan data produksi sebesar 492.267 ton. Terlihat adanya selisih pada data tersebut yang menunjukan bahwa ikan kakap putih sangat potensial untuk dikembangkan.
Secara komersial, budidaya ikan kakap putih sudah dilakukan di beberapa negara Asia seperti Thailand, Malaysia, Singapore, Hongkong, Taiwan, dan Indonesia yang mencapai produksi sebesar 300.000 ton.
Demikian pula telah berkembang di Australia dan Amerika Serikat dengan jumlah produksi sebesar 800 ton/tahun. Nilai produksi tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan ikan secara global, terutama dalam bentuk produk olahan seperti filet dan ikan asap.
Budidaya ikan kakap putih memiliki keunggulan, seperti dapat diberikan pakan alami maupun pelet, tahan terhadap serangan penyakit, harga di pasaran tinggi, berpotensi sebagai kebutuhan ekspor, dapat dilakukan polikultur, dan pemasarannya mudah. Namun, budidaya ikan kakap putih juga memiliki kekurangan, yaitu memiliki tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.
Setelah mengetahui prospek bisnis, keunggulan, dan kekurangan budidaya ikan kakap putih, saatnya Bapak/Ibu untuk melakukan analisa usaha budidaya ikan kakap putih, ada 2 jenis modal yang harus disiapkan, yaitu modal investasi dan biaya operasional budidaya (biaya tetap dan biaya variabel budidaya ikan kakap putih).
Perkiraan modal awal dan modal bulanan pada artikel ini diperuntukkan untuk 500 ekor dengan ukuran kolam 10 m x 10 m. Yuk, lihat rincian modal yang dikeluarkan pada awal budidaya ikan kakap putih!
Selain biaya di atas, ada biaya yang harus Bapak/Ibu keluarkan setiap bulannya. Untuk lama pembesaran ikan kakap putih, yaitu 5-7 bulan dengan bobot kurang lebih 500-750 gram/ekor. Yuk, lihat tabel di bawah ini untuk tahu jumlah yang harus dikeluarkan setiap bulannya selama 5 bulan budidaya!
Dari tabel tersebut, dijelaskan bahwa masing-masing peralatan terdapat penyusutan harga sebesar 10% karena setiap peralatan memiliki masa penyusutan masing-masing. Biaya penyusutan untuk 5 bulan budidaya ikan kakap sebesar Rp560.000. Selain peralatan, budidaya ikan kakap juga membutuhkan biaya variabel atau biaya sehari-hari untuk perawatan, pemberian pakan, pemberian vitamin, dan lainnya.
Berikut ini adalah biaya yang dibutuhkan untuk aktivitas budidaya ikan kakap putih selama 5 bulan.
Dengan perhitungan di atas, biaya perkiraan usaha ikan kakap putih adalah sebagai berikut:
Biaya Tetap + Biaya Variabel Budidaya Ikan Kakap Putih
Rp560.000 + Rp5.000.000 = Rp5.560.000
Apabila Bapak/Ibu ingin menambah alat-alat lain atau jumlah benih yang dibudidayakan, tentu saja biaya bulanan yang harus Bapak/Ibu keluarkan jadi lebih tinggi.
Setelah menghitung modal, saatnya Bapak/Ibu menghitung keuntungan budidaya ikan kakap putih! Dari 500 bibit yang ditebar hanya 95% estimasi ikan kakap putih yang dipanen. Artinya, dari 500 bibit, estimasi ikan kakap putih yang dipanen sebanyak 475 ekor.
Jika setelah panen bobot rata-rata ikan kakap putih adalah 500 gr/ekor, maka dari 475 bibit Bapak/Ibu dapat memanen 237,5 kg ikan kakap putih. Harga ikan kakap putih di pasaran mencapai Rp65.000/kg. Harga ikan kakap putih berbeda-beda tergantung kualitas ikan dan daerah tempat ikan di jual.
Jika harga tersebut dikalikan dengan hasil panen, maka Rp65.000 x 237,5 = Rp15.437.500. Apabila hasil panen tersebut dikurangi dengan biaya bulanan yang berjumlah Rp5.560.000, maka keuntungan yang akan Bapak/Ibu dapatkan adalah Rp9.877.500.
Perhitungan tersebut adalah perhitungan kasar, karena akan ada banyak faktor yang dapat merubah angka modal dan pendapatan saat panen. Apabila Bapak/Ibu menginginkan panen maksimal, maka Bapak/Ibu dapat memberikan pakan dengan nutrisi tinggi dan selalu menjaga kualitas air kolam, sehingga ikan yang Bapak/Ibu budidayakan tidak mudah terserang penyakit atau mengalami gagal panen.
Cara Budidaya Ikan Kakap Putih
Ikan kakap putih berpotensi untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan mudah beradaptasi dalam perubahan lingkungan. Oleh karena itu, Bapak/Ibu perlu mengetahui cara budidaya ikan kakap putih di air tawar untuk kelancaran usaha. Yuk, simak tipsnya di sini!
1. Pemilihan Lokasi
Cara pertama untuk melakukan budidaya ikan kakap putih adalah dengan memilih lokasi yang tepat dan sesuai. Bapak/Ibu perlu memilih lokasi yang bebas dari banjir dan pencemaran limbah, agar budidaya ikan kakap putih dapat berjalan dengan baik.
2. Mempersiapkan Kolam Budidaya
Pada budidaya kakap putih, kondisi kolam harus dipersiapkan guna menunjang pertumbuhan kakap dengan hasil yang diinginkan. Bapak/Ibu perlu memperhatikan kualitas air, seperti suhu berkisar 24-28 ℃, pH berkisar 6-9, dan DO > 4 mg/l.
Selain itu, konstruksi kolam juga perlu diperhatikan. Kolam harus dalam keadaan kuat sehingga mampu menampung ikan kakap putih sampai tahap masa panen (sekitar 5-7 bulan).
3. Mempersiapkan Benih
Bapak/Ibu sangat disarankan memilih benih dengan kualitas terbaik. Dengan memilih bibit yang baik, Bapak/Ibu dapat meminimalkan kerugian yang disebabkan benih yang cacat.
Bibit ikan kakap yang unggul dapat dilihat dari fisik yang dimiliki, seperti warna cerah yang mengkilat, putih keperakan, tidak gelap, dan tidak pucat. Bentuk tubuh benih ikan kakap putih yang sehat akan proporsional dan terbebas dari luka serta cacat yang membekas. Selain itu, bibit kakap yang sehat akan berenang dengan sangat aktif dan sangat responsif terhadap kejutan.
Untuk membuat pertumbuhan benih kakap dengan ukuran yang sama, Bapak/Ibu harus memilih bibit dengan tingkat keseragaman hingga > 80%, ukuran ikan > 10 cm, dan padat tebar 100 bibit/m³. Hal tersebut berguna untuk menghindari kanibalisme yang nantinya akan dilakukan oleh ikan dewasa.
4. Pemberian Pakan
Pemberian pakan untuk kakap putih harus disesuaikan berdasarkan umur. Bapak/Ibu disarankan memberikan pakan sedikit demi sedikit agar tidak ada sisa pakan yang terbuang di kolam.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan kakap, Bapak/Ibu perlu memberikan pakan dengan protein tinggi, seperti ikan segar ataupun pelet dengan kadar protein > 40%. Selain itu, Bapak/Ibu harus memberikan pakan kakap putih secara teratur, yaitu pagi dan sore hari.
5. Pemeliharaan Ikan
Agar ikan kakap putih memiliki pertumbuhan yang sehat, Bapak/Ibu perlu memantau proses pemeliharaannya. Untuk menjaga kebersihan air, Bapak/Ibu perlu melakukan pergantian air 10% dari total volume air setiap harinya karena air yang terlalu keruh akan mengganggu nafsu makan ikan kakap putih.
6. Penanganan Penyakit
Penanganan penyakit pada ikan kakap merupakan salah satu cara agar usaha budidaya Bapak/Ibu terhindar dari kerugian. Ciri-ciri ikan kakap yang terserang penyakit adalah ikan kehilangan nafsu makan, lemas, tubuhnya pucat, dan lendir di tubuh meningkat. Apabila Bapak/Ibu menemukan ciri-ciri tersebut, maka Bapak/Ibu harus segera merendamnya dengan formalin 200 mg/liter selama kurang lebih 40 menit.
Dapatkan Fasilitas Pendukung Budidaya Ikan Kakap Putih di eFishery!
Agar keuntungan makin maksimal dan ikan kakap putih dapat tumbuh dengan baik, sebaiknya Bapak/Ibu melakukan budidaya dengan perhitungan biaya yang tepat. Apalagi, biaya pakan ikan tidaklah kecil. Namun, Bapak/Ibu tidak perlu khawatir karena saat ini ada eFisheryKu.
eFisheryKu adalah aplikasi budidaya ikan yang dibuat untuk membantu Bapak/Ibu dalam memajukan bisnis budidaya. Di eFisheryKu, Bapak/Ibu bisa mendapatkan akses ke institusi finansial pakai Kabayan, mendapatkan pakan berkualitas di fitur Beli Pakan, beli/sewa eFeeder, serta menjual ikan hasil panen di Lapak Ikan.
Download eFisheryKu dan registrasi sekarang juga untuk dapat banyak keuntungan dengan klik tombol di bawah ini!
Pertanyaan Seputar Budidaya Ikan Kakap Putih
Cara membudidayakan ikan kakap putih cukup mudah, caranya adalah dengan menyiapkan lokasi budidaya ikan kakap putih, mempersiapkan benih yang berkualitas tinggi, memberikan pakan berprotein tinggi, pemeliharaan ikan dan pengendalian penyakit.
Lama budidaya ikan kakap putih berkisar 5-7 bulan. Untuk mempercepat proses budidaya, Bapak/Ibu disarankan memberikan pakan yang berkualitas tinggi dan disarankan selalu menjaga kualitas air kolam.
Ikan kakap putih tidak hanya bisa dibudidayakan pada keramba jaring apung yang berada di laut dan tambak air payau saja, namun sudah bisa dibudidayakan di air tawar.
- https://www.minapoli.com/info/7-cara-paling-mudah-budidaya-ikan-kakap-putih-bagi-pemula
- http://trobosaqua.com/detail-berita/2017/01/15/44/8350/pembesaran-kakap-putih-di-air-tawar
- https://agrozine.id/teknik-budidaya-ikan-kakap-putih-di-tambak/
- https://www.alamikan.com/2014/05/cara-budidaya-kakap-putih-di-jaring.html
- https://www.superperikanan.com/2016/02/budidaya-ikan-kakap-putih.html
- https://www.bertani.co.id/ikan-kakap-putih/