Keunggulan budidaya ikan gurame di kolam tanah yang tidak dimiliki oleh jenis media budidaya lainnya adalah ekosistem kolam yang menyerupai habitat asli ikan sehingga membantu mengurangi tingkat stres gurame sekaligus membantu pertumbuhannya secara natural. Selain itu, tersedia pula pakan alami yang bisa Bapak/Ibu manfaatkan untuk menekan biaya pakan ikan.
Ikan gurame merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki banyak penggemarnya karena dagingnya yang lezat. Bahkan olahan gurame sendiri menjadi salah satu menu andalan restoran mewah. Tak heran bila harga jual ikan ini cukup fantastis.
Melihat hal tersebut tentu menjadi peluang bisnis untuk Bapak/Ibu. Bila membandingkan jenis media budidaya yang lain seperti kolam terpal dan beton, cara budidaya ikan gurame di kolam tanah cukup mudah dan banyak untungnya. Yuk simak penjelasan berikut ini.
Peluang Bisnis Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah
Tak perlu dipertanyakan lagi seberapa tinggi peluang bisnis budidaya ikan gurame. Pasalnya permintaan ikan gurame dari berbagai lini terus meningkat setiap tahunnya, misalnya pasar tradisional, rumah makan sederhana, restoran, swalayan atau supermarket, hingga skala rumah tangga.
Untuk memulai budidaya ikan gurame, Bapak/Ibu perlu menghitung biaya untuk beberapa keperluan seperti pembelian bibit gurame, pakan, obat, vitamin, operasional, dan pembangunan media budidaya. Terdapat 3 media budidaya gurame yang kerap dijadikan pilihan, yakni kolam terpal, kolam beton dan kolam tanah. Dari ketiga jenis kolam tersebut, kolam tanah adalah jenis kolam yang paling murah.Â
Tak hanya itu, kolam tanah adalah satu-satunya jenis kolam yang mampu memproduksi pakan alami secara natural. Dengan begitu, Bapak/Ibu dapat menekan biaya pakan ikan karena ketersediaan pakan alami yang melimpah.Â
Selain itu, kolam tanah dinilai dapat mengurangi tingkat stres ikan karena ekosistemnya sangat menyerupai habitat asli ikan tersebut, sehingga gurame jadi lebih rileks dan nyaman.
Kelebihan & Kekurangan Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah
Budidaya gurame memiliki banyak keuntungan dari sisi bisnis, antara lain harga jualnya yang tinggi, target pasar tingkat menengah ke atas, dan kompetitor yang relatif lebih sedikit sehingga memudahkan Bapak/Ibu merajai pasar. Akan tetapi, kelemahan budidaya gurame yang harus Bapak/Ibu waspadai adalah jenis ikan air tawar yang satu ini mudah terserang penyakit, masa budidayanya lebih panjang, dan membutuhkan lahan luas untuk dibudidayakan.
Berbudidaya ikan gurame di kolam tanah adalah pilihan media budidaya gurame paling tepat karena dengan lahan yang sama, ukuran kolam tanah bisa lebih luas daripada jenis kolam lainnya, sehingga dapat menampung lebih banyak ikan gurame. Biaya pembuatan kolam tanah juga cukup murah. Bila dibandingkan dengan kolam terpal yang juga murah, kolam tanah lebih disarankan karena lebih kokoh daripada kolam terpal.
Selain itu, keunggulan kolam tanah lainnya adalah ketersediaan pakan alami dan ekosistemnya yang menyerupai habitat aslinya. Kedua faktor ini sangat membantu pertumbuhan gurame.Â
Meski begitu, membuat kolam tanah berarti Bapak/Ibu perlu memperhatikan lahan tempat dibuatnya kolam tersebut. Kualitas tanah perlu diperhatikan, seperti tingkat asam basa tanah. Seberapa tinggi atau rendah tingkat asam basa akan mempengaruhi langsung pH air. Tanah yang terlalu asam akan mempengaruhi pertumbuhan ikan gurame.Â
Tak hanya itu, bila Bapak/Ibu tidak rutin menjaga kualitas air dan tanah, maka gurame rentan terkena hama dan penyakit yang berasal dari balik tanah.
Cara Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan kolam tanah sebagai media budidaya ikan gurame, berikut ini cara budidaya ikan gurame di kolam tanah yang tepat agar menghasilkan panen maksimal.
1. Penentuan dan Persiapan Kolam Tanah
Langkah pertama untuk membuat kolam tanah sebagai media budidaya ikan gurame adalah dengan menentukan jenis kolam tanah itu sendiri. Terdapat 3 jenis kolam tanah, yaitu kolam tanggul tanah, kolam tanggul tembok atau batu, dan kolam tambak air payau. Untuk menentukan jenis kolam yang cocok digunakan, Bapak/Ibu dapat menyesuaikannya dengan lahan yang dimiliki.
Bila jenis kolam sudah terpilih, selanjutnya adalah mempersiapkan kolam tanah. Berikut ini aturan pembuatan kolam tanah:
- Pilih lokasi yang mendapatkan cukup sinar matahari.
- Lahan cukup luas dan memiliki lingkungan sekitar yang bersih.
- Tanah gembur dengan kandungan pasir sebesar 40%.
- Ketinggian tanah 20-500 mdpl.
- Air mengandung unsur mineral dan hara.
- pH berkisar 6,5-7.
- Debit air 15-20 m.
- Suhu air 25-28 oC.
- Kadar oksigen terlarut yang cukup.
Jika kolam telah selesai dibuat, bersihkan terlebih dulu menggunakan kapur atau gamping dolomit agar kolam bebas dari gulma serta organisme dan bakteri yang dapat menyebabkan kematian. Setelah dibersihkan, biarkan tanah mengering selama 3 hari atau sampai terbentuk retakan pada dasar kolam. Retakan tersebut merupakan tanda bahwa tanah sudah bebas dari bakteri dan penyakit.
Kemudian pasangkan filter atau saringan pada saluran air masuk dan keluar, lalu mulai isi kolam dengan menggunakan air bersih. Bapak/Ibu juga bisa menambahkan pupuk pada dasar kolam sebelum mengalirkan air bersih untuk menciptakan pakan alami dari dasar kolam.
2. Pemeliharaan dan Pembesaran
Proses pemeliharaan dan pembesaran tergantung jenis ikan gurame yang Bapak/Ibu gunakan. Jika Bapak/Ibu berternak ikan gurame hasil pemijahan indukan, maka Bapak/Ibu perlu memperhatikan kondisi air, indukan gurame yang akan melakukan pemijahan, dan pakannya agar dapat menghasilkan telur berkualitas unggulan. Umumnya indukan gurame akan menghasilkan telur sebanyak 5.000-7.000 telur.
Jika permukaan air pada kolam pemijahan seperti ada minyak atau tercium aroma amis, maka proses pemijahan telah berhasil. Segera angkat telur-telur gurame tersebut dengan hati-hati. Simpan telur pada air bersuhu 27-28 oC.Â
Pasca penetasan telur, sekitar di hari ke-11 Bapak/Ibu dapat memindahkan benih gurame ke kolam pendederan. Idealnya ukuran benih gurame pada fase ini berkisar antara 10-15 gram/ekor. Bapak/Ibu perlu merawat benih tersebut hingga berukuran 100-150 gram/ekor. Lalu, pindahkan ke kolam pembesaran.
Padat tebar kolam pembesaran berukuran 100-150 m2 dengan ketinggian air 70 cm adalah sebanyak 20 ekor/meter persegi. Proses pembesaran ikan gurame ini akan berlanjut hingga ikan gurame memiliki bobot tubuh sekitar 500 gram/ekor.
3. Pemberian Pakan
Untuk memperlancar proses pembesaran ikan gurame kecil, Bapak/Ibu wajib memperhatikan cara pemberian pakannya. Berikan pakan sebanyak 2-3 kali sehari dengan waktu ideal pemberian pakan pada pagi, siang, dan sore hari. Pakan ikan gurame harus mengandung protein yang berasal dari protein hewani ataupun protein nabati, dengan komposisi nutrisi yang lengkap.
Protein nabati bisa didapatkan dari daun pisang atau gedebok pisang yang dicincang, daun talas, hasil fermentasi rumput kering, daun singkong atau daun pepaya, kedelai, daun kangkung, selada air, ampas tahu, ataupun kelapa. Sedangkan sumber protein hewaninya bisa berasal dari cacing tanah, ikan teri, belalang, limbah udang, ataupun bekicot. Untuk mempermudah pemberian pakan, Bapak/Ibu bisa langsung menggunakan pakan pelet pabrikan dengan kandungan nutrisi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan ikan gurame.
Untuk mempercepat proses pertumbuhan, Bapak/Ibu dapat memberikan tambahan enzim kompleks sebesar kurang lebih 2% dari total pakan pabrik atau pelet.
4. Panen Ikan Gurame
Langkah budidaya ikan gurame di kolam tanah yang terakhir adalah proses panen ikan gurame. Waktu terbaik untuk panen gurame adalah saat bobot tubuh ikan telah mencapai 500 gram. Biasanya, untuk mencapai bobot tersebut membutuhkan waktu 9-12 bulan, tapi jika Bapak/Ibu bisa mengoptimalkan pakan, waktu yang dibutuhkan bisa lebih singkat.
Proses panen ini bukan sembarang mengambil ikan dari kolam saja. Selain memperhatikan bobot tubuh ideal ikan layak panen, ada beberapa hal yang perlu Bapak/Ibu perhatikan.Â
Sebelum memanen gurame, Bapak/Ibu wajib mengurangi volume air kolam hingga jumlah tertentu. Namun, jangan sampai air pada kolam habis.Â
Selanjutnya, persiapkan jaring khusus untuk menangkap ikan. Apabila ikan yang akan dipanen berukuran besar, maka Bapak/Ibu dapat membentangkan jaring dari ujung ke ujung kolam dan menggiring ikan ke salah satu sisi/pojok kolam.Â
Pindahkan ikan satu persatu ke dalam wadah seperti baskom atau drum yang telah diisi air bila Bapak/Ibu ingin menjual ikan dalam kondisi hidup. Pada saat proses pemindahan tersebut, Bapak/Ibu harus mengecek kondisi ikan gurame yang dipanen. Bapak/Ibu juga perlu memperhatikan kepadatan baskom atau drum agar ikan hasil panen tak cepat mati meskipun dipindahkan pada media budidaya yang berbeda.
Tips Sukses Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah
Selain memperhatikan pakan ikan, kualitas air kolam juga wajib Bapak/Ibu perhatikan dan periksa secara berkala. Bila kualitas kolam terjaga, seperti suhu air, tingkat pH air sampai kadar oksigennya maka kolam berpotensi terbebas dari hama, bakteri dan jenis penyakit apa saja.
Meskipun kolam tanah dapat menciptakan pakan alami sendiri yang baik untuk ikan, akan tetapi bila tak terkontrol maka penciptaan pakan alami tersebut akan sejalan dengan timbulnya bakteri-bakteri atau hama dari dasar kolam tanah. Oleh karena itu, lakukan prosedur pembersihan pada kolam menggunakan larutan kaporit atau kapur atau gamping dolomit agar kolam terbebas dari gulma, organisme, dan bakteri sumber penyakit.
Budidaya Ikan Gurame Lebih Mudah dengan Kabayan
Budidaya ikan gurame kini bisa lebih mudah dengan aplikasi eFisheryKu. eFisheryKu adalah aplikasi budidaya ikan yang dibuat untuk membantu Bapak/Ibu dalam memajukan bisnis budidaya. eFisheryKu membuka akses ke lembaga keuangan yang diawasi/berizin OJK melalui Kabayan (Kasih, Bayar, Nanti).
Dengan adanya Kabayan, Bapak/Ibu bisa mendapat pakan, benih, dan sarana produksi lainnya yang bisa dibayar setelah panen. Keuntungan menggunakan Kabayan lainnya adalah proses cepat, bunga rendah, persyaratan mudah, akad perjanjian bisa secara syariah, pemesanan pakan atau saprokan melalui aplikasi, serta promo menarik lainnya. Pengajuan Kabayan pun juga mudah, Bapak/Ibu dapat mendaftar melalui aplikasi eFisheryKu.
Tunggu apa lagi? Nikmati berbagai kebermanfaatan Kabayan dengan mengisi form di bawah ini!
Dapatkan Akses ke Lembaga Finansial yang Terpercaya, Terdaftar & Diawasi OJK!
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Pertanyaan Seputar Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah
Lama waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan gurame hingga siap panen adalah sekitar 9-12 bulan atau saat ikan gurame sudah memiliki minimal bobot tubuh 500 gram.
Ketentuan padat tebar ikan gurame maksimal adalah sebanyak 20 ekor/m2.
- https://dayaternak.com/budidaya-ikan-gurame-di-kolam-tanah/
- https://mediatani.co/budidaya-ikan-gurame-di-kolam-tanah-ini-caranya/
- https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-gurame-di-kolam-tanah
- https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/84_trik-mempersiapkan-kolam-tanah-untuk-budidaya-gurami
- https://gdm.id/kolam-ikan-gurame/#3_Kolam_Tanah