Budidaya ikan gabus di kolam terpal menjadi alternatif teknik budidaya untuk pemula atau untuk Pembudidaya yang memiliki keterbatasan dana. Salah satu keunggulan ternak ikan gabus di kolam terpal yakni biaya operasional untuk membangun kolam sangat terjangkau, cukup dengan terpal dan beberapa kayu atau bambu sebagai kerangkanya.
Tak jarang juga beberapa Pembudidaya melakukan modifikasi dengan menggunakan dasar tanah, batako, atau tembok, serta memanfaatkan terpal sebagai dindingnya.
Selain karena media budidayanya, ternyata keuntungan lainnya dari berbudidaya gabus adalah ikan ini dapat menyerap oksigen sekalipun kolam budidaya tidak menggunakan alat oksigen bantuan karena adanya labirin pada tubuh gabus. Ingin mengetahui lebih banyak tentang budidaya ikan gabus di kolam terpal lainnya? Yuk simak pembahasan berikut ini.
Peluang Bisnis Budidaya Ikan Gabus di Kolam Terpal
Sebelum mengetahui cara ternak ikan gabus di kolam terpal, Bapak/Ibu perlu mengetahui bagaimana prospek bisnis budidaya ikan air tawar ini terlebih dulu. Apakah banyak untungnya atau ruginya?
Seperti yang tertulis di situs resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, ikan gabus termasuk ke dalam jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hal ini lantaran ikan gabus bisa dibuat menjadi berbagai jenis produk, bisa menjadi hidangan makanan utama, olahan ikan khusus untuk pempek atau kerupuk kemplang, menjadi salah satu alternatif pengobatan, hingga menjadi ikan hias di rumah. Jadi, Bapak/Ibu tak perlu mengkhawatirkan target pasarnya.
Selain itu, sebagai salah satu komoditas andalan di sektor perikanan, budidaya gabus memiliki peluang bisnis yang cukup menggiurkan, apalagi bila budidaya ikan gabus di kolam terpal. Bapak/Ibu dapat memulai bisnis budidaya dengan estimasi modal Rp5-10 juta. Modal bisnis budidaya ini masih lebih kecil daripada budidaya ikan lele dan nila.
Faktor-faktor yang dapat menekan biaya modalnya antara lain biaya operasional untuk membangun kolam dan perawatan kolam yang minim karena bahan utama kolam terbuat dari terpal dan biaya pakan hemat.
Jenis-Jenis Media Budidaya Ikan Gabus
Selain kolam terpal, Bapak/Ibu dapat melakukan budidaya ikan gabus pada kolam tanah dan kolam beton. Masing-masing jenis media budidaya memiliki keunggulannya masing-masing.
Berikut ini tabel keunggulan masing-masing kolam budidaya.
Kolam Terpal | Kolam Tanah | Kolam Beton |
Biaya pembuatan kolam murah | Ketersediaan pakan alami lebih banyak | Kolam mudah dibersihkan |
Minim lumpur dan tidak mudah licin | Sistem perairan melimpah karena tanah sudah melalui fase penggemburan dan pemupukan | Kolam lebih kokoh |
Anti hama | Hemat air karena dapat mengalirkan air langsung dari sumber mata air seperti sungai | Air kolam terbebas dari lumpur atau pencemaran tanah lainnya |
Tidak mengeluarkan aroma kurang sedap karena terbebas dari bakteri dan lumut | Mengurangi tingkat stres pada ikan karena sesuai dengan habitat | Kolam lebih awet dan tahan lama |
Anti bocor | – | Ikan tidak berbau lumpur |
Dapat dipindahkan dan dibongkar pasang | – | – |
Bisa dibangun di lahan yang sempit | – | – |
Suhu kolam terjaga karena dapat meminimalkan fluktuasi air | – | – |
Kelebihan & Kekurangan Budidaya Ikan Gabus di Kolam Terpal
Bila Bapak/Ibu bandingkan budidaya di kolam terpal dan dua jenis kolam lainnya yakni kolam tanah dan kolam beton, kolam terpal adalah opsi paling efisien untuk Pembudidaya pemula atau Pembudidaya yang memiliki keterbatasan modal budidaya.
Bahkan Bapak/Ibu dapat lebih berhemat lagi bila menggunakan sistem bioflok untuk berbudidaya gabus di kolam terpal. Hasil panen dan keuntungannya pun tak jauh berbeda dengan hasil panen kolam tanah dan beton. Secara spesifik berikut ini penjelasan detail keuntungan dan kerugian budidaya di kolam terpal.
Keuntungan Budidaya di Kolam Terpal
Keunggulan kolam terpal yang paling mencolok terlihat adalah biaya pembuatan kolam yang relatif lebih murah dan memiliki kemampuan menyerap air yang bagus sehingga tidak mudah bocor. Bapak/Ibu dapat melakukan modifikasi kolam terpal dengan menggunakan dasar tanah atau dinding kolam beton atau batako agar lebih kokoh.
Keunggulan lainnya adalah bagi Pembudidaya pemula, perawatan budidaya di kolam terpal terbilang mudah. Misal, proses pengeringan kolam sebelum dibersihkan hanya memakan waktu 1-2 jam.
Selain itu, kolam dapat dipindahkan sesuai kebutuhan dan keinginan Bapak/Ibu. Menariknya lagi, luas lahan yang Bapak/Ibu butuhkan untuk membangun kolam budidaya terpal tidak terlalu luas. Bapak/Ibu dapat meletakkan kolam terpal ini di mana saja sehingga sifatnya lebih fleksibel.
Keunggulan lain yang tak kalah pentingnya adalah Bapak/Ibu dapat mengontrol dan menjaga kolam dari predator gabus dan gangguan alam lainnya.
Kerugian Budidaya di Kolam Terpal
Kendati demikian, untuk menambah bahan pertimbangan sebelum memulai budidaya di kolam terpal, Bapak/Ibu perlu mengetahui bahwa sekalipun terpal yang digunakan anti bocor, terpal akan tetap mudah robek dan rusak bila terkena benda tajam.
Material terpal sendiri mengandung zat berbahaya tertentu yang dapat mengancam kehidupan ikan sehingga Bapak/Ibu harus melakukan beberapa persiapan sebelum memasukkan ikan ke dalam kolam terpal.
Kerugian lainnya yakni sulitnya mengontrol suhu dan tingkat asam basa air. Untuk mengatasi persoalan suhu dan pH air ini, Bapak/Ibu dapat menebarkan serbuk gergaji pada bagian dasar tanah kolam sebelum tertutupi terpal guna menjaga suhu kolam.
Cara Budidaya Ikan Gabus di Kolam Terpal
Bapak/Ibu mulai tertarik untuk melakukan budidaya ikan gabus di kolam terpal? Berikut ini cara budidayanya, mulai dari proses persiapan kolam budidaya, penebaran bibit gabus, pemberian pakan, hingga pencegahan hama dan penyakit.
1. Persiapan Kolam Terpal
Untuk memulai budidaya, tentukan dulu lokasi kolam budidaya. Pilih lokasi yang jauh dari pemukiman warga sehingga aktivitas budidaya tidak mengganggu warga sekitar dan lokasi yang memudahkan Bapak/Ibu untuk mengelola limbah. Mengingat media budidaya yang akan Bapak/Ibu gunakan adalah kolam terpal, maka tak masalah bila luas lahannya sempit seperti di teras atau pekarangan rumah.
Setelah menentukan lokasi media budidaya, maka berikut ini langkah-langkah mempersiapkan kolam terpal sebagai media budidaya:
- Potong terpal dengan ukuran lebar 2 m, panjang 5 m, dan ketinggian 100-150 cm. Sesuaikan ukuran terpal dengan ukuran kolam yang mau dibuat.
- Buat rangka yang kokoh untuk kolam terpal. Pastikan lingkungan kolam sudah bersih dari batu tajam atau benda lainnya yang bisa menyobek terpal. Rangka bisa dibuat dari kayu, bambu, bata, atau batako. Lalu, pasang terpal ke rangka kolam.
- Isi kolam terpal dengan air dan diamkan selama 3-5 hari agar pakan alami tumbuh, seperti lumut, cacing, dan mikroorganisme lainnya.
- Isi kolam dengan air hingga ketinggian 60-100 cm.
- Kontrol suhu air kolam pada tingkat 26-30 oC dengan tingkat asam basa atau pH air berkisar 4-9.
2. Pemilihan dan Penebaran Benih Gabus
Langkah selanjutnya adalah pemilihan dan penebaran benih ikan gabus berkualitas untuk menghasilkan panen ikan gabus yang optimal dengan bobot tubuh proporsional. Berikut ini ciri-ciri benih gabus berkualitas:
- Ukuran dan bentuk tubuh benih seragam.
- Ukuran tubuh benih antara 5-8 cm.
- Benih bergerak dan berenang aktif serta lincah.
- Benih bebas dari hama, penyakit, dan gangguan kesehatan apapun.
- Warna tubuh benih gabus coklat keemasan.
Secara spesifik, kriteria gabus jantan dan betina berkualitas terbaik yang perlu Bapak/Ibu perhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
- Ikan gabus jantan: warna tubuhnya lebih gelap, bentuk kepala oval, dan lubang genital berwarna merah
- Ikan gabus betina: warna tubuh lebih terang dan bentuk kepala bulat.
Tahap selanjutnya adalah penebaran benih. Aturan padat tebar pada benih ikan gabus adalah sekitar 40-60 ekor/m2. Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari, ketika sinar matahari tidak terlalu terik dan air berada pada suhu terbaik. Pemilihan waktu ini bertujuan untuk meningkatkan rasa nyaman dan mengurangi potensi stres benih gabus.
Teknik yang bisa Bapak/Ibu gunakan saat menebar benih gabus adalah teknik aklimatisasi untuk meminimalkan tingkat stres. Teknik aklimatisasi dilakukan dengan meletakkan ikan yang masih di dalam plastik di atas permukaan air kolam selama beberapa waktu. Kemudian bukan plastik dan mulai memindahkan ikan ke kolam secara perlahan. Tujuannya agar suhu di dalam plastik menyerupai suhu air di dalam kolam budidaya.
3. Pemberian Pakan
Sementara itu, aturan pemberian pakan pada ikan gabus tak boleh sembarangan. Pemberian pakan bisa dilakukan sebanyak 3 kali sehari dengan jumlah pakan sebanyak 3-5% dari bobot tubuh gabus. Adapun jenis pakan yang Bapak/Ibu berikan pada gabus sebaiknya mengandung nutrisi dan gizi yang dibutuhkan ikan gabus. Pastikan pelet gabus memiliki kandungan protein 15-25% dan lemak sebesar 15%.
Bapak/Ibu dapat memberikan pakan alternatif pakan lainnya seperti usus ayam atau ikan rucah yang mengandung protein tinggi. Selain itu, Bapak/Ibu juga bisa meracik pelet sendiri dengan campuran jagung sebesar 10%, ikan teri dan ampas tahun masing-masing 20%, dan dedak 50%.
4. Panen Ikan Gabus
Idealnya, Bapak/Ibu dapat memanen ikan gabus setelah menghabiskan waktu budidaya selama 8-10 bulan atau saat ikan gabus memiliki bobot tubuh antara 250-500 gram/ekor. Akan tetapi, ada juga Pembudidaya yang sudah dapat melakukan panen dalam waktu 5-6 bulan dengan menghasilkan ikan gabus sebanyak 5 ekor/kg.
Tips Budidaya Ikan Gabus di Kolam Terpal
Agar budidaya ikan gabus di kolam terpal sukses dan menghasilkan hasil panen terbaik dengan bobot ikan yang proporsional, Bapak/Ibu perlu memantau dan mengontrol kualitas air kolam secara berkala dengan cara rutin memeriksa tingkat asam basa, suhu, dan kadar oksigen terlarut pada air kolam budidaya. Bila kualitas air kolam menurun, ikan gabus bisa stres atau terserang hama dan penyakit yang berujung pada kematian massal ikan gabus.
Sekalipun ikan gabus terkenal sebagai salah satu ikan air tawar yang kebal terhadap hama dan penyakit, ada beberapa parasit dan penyakit yang bisa menyerang gabus, antara lain:
- Parasit: Lamproglena Chinensis dan Lamproglena Trichodina sp.
- Penyakit gabus: White Spot, Pseudomonas, dan Perut Kembung
Pertolongan pertama yang paling tepat saat menemukan ikan gabus yang terindikasi terserang hama dan penyakit adalah segera mengisolasi ikan tersebut dan memindahkannya ke media sendiri agar penyakitnya tidak menyebar ke ikan gabus lainnya.
Budidaya Ikan Gabus Lebih Mudah dengan eFisheryKu
Budidaya ikan gabus kini bisa lebih mudah dengan aplikasi eFisheryKu. Hal tersebut karena eFIsheryKu menawarkan kemudahan bagi Bapak/Ibu untuk mendapatkan pakan yang nutrisinya terbaik bagi pertumbuhan ikan gabus seperti pelet. Selain membeli pelet, di eFisheryKu Bapak/Ibu juga bisa mendapatkan akses ke institusi finansial yang diawasi OJK pakai Kabayan, memesan/menyewa eFeeder, dan menjual ikan hasil panen di Lapak Ikan.
Download eFisheryKu dan registrasi sekarang juga untuk dapat banyak keuntungan dengan klik tombol di bawah ini!
Pertanyaan Seputar Budidaya Ikan Gabus di Kolam Terpal
Waktu budidaya yang dibutuhkan hingga ikan gabus tumbuh besar dengan bobot proporsional adalah 5-10 bulan dengan bobot 250-500 gram/ekor.
Ikan gabus dapat hidup di kolam terpal, sekalipun kolam budidaya tersebut minim oksigen terlarut. Hal ini karena gabus memiliki imunitas tubuh yang sangat baik. Selain itu, ikan gabus dapat hidup di air minim oksigen tanpa penggunaan kincir air karena terdapat labirin pada tubuh ikan gabus yang mampu menyerap oksigen dari dalam air dengan lebih optimal.
- https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/berita/budidaya-ikan-gabus-di-kolam-terpal-33
- https://repository.unsri.ac.id/19844/1/Brosur%20Budidaya%20Ikan%20gabus%20dalam%20Kolam%20Terpal.pdf
- https://fish.faperta.ugm.ac.id/2012/05/02/benih-gabus-siap-makan-pelet/#:~:text=Ikan%20gabus%20yang%20dibesarkan%20dari,ukuran%20panen%205%20ekor%2Fkg.