blind feeding udang vaname
blind feeding udang vaname

Program Blind Feeding Udang Vaname di DOC 1-30

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Eko Afriantoro
Eko Afriantoro

Praktisi Budidaya Udang

Blind feeding udang vaname merupakan salah satu metode pemberian pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan udang budidaya. Dalam budidaya udang, metode pemberian pakan menjadi salah satu upaya dalam melakukan manajemen pakan agar penggunaan pakan menjadi lebih optimal. Simak penjelasan lengkapnya di sini!  

Metode Pemberian Pakan

Metode pemberian pakan merupakan salah satu cara untuk pengelolaan pakan yang diharapkan dapat memaksimalkan pertumbuhan dan menekan biaya pakan dalam budidaya udang. Metode pemberian pakan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu Blind feeding dan Demand feeding. Penerapan metode tersebut didasarkan pada umur dan kebutuhan atau nafsu makan udang. Berikut adalah tabel metode pemberian pakan berdasarkan DOC:

metode pemberian pakan udang berdasarkan doc
Sumber: Adinugroho, 2019

Berdasarkan tabel metode pemberian pakan di atas, dapat diketahui bahwa program pakan Blind Feeding digunakan untuk DOC 1-30 di mana penggunaannya akan dikombinasikan dengan metode Demand Feeding. Tujuannya yaitu untuk penyesuaian udang berpindah program pakan dari berdasarkan estimasi (Blind Feeding) ke program pakan yang berdasarkan sampling (Demand Feeding). Kemudian, udang akan diberikan metode Demand Feeding pada DOC 30 sampai panen. 

Apa itu Blind Feeding

Blind feeding atau pakan buta merupakan metode pemberian pakan secara estimasi yang dilakukan pada udang umur day of culture (DOC) 1-30. Penerapan metode ini tidak memperhatikan program pakan dan tergantung pada ketersediaan pakan alami. Biasanya pakan pada tambak menjadi pupuk untuk air dan sisanya dimanfaatkan sebagai pakan udang. 

Pada fase awal pemeliharaan, udang lebih memilih memakan pakan alami karena sesuai dengan bukaan mulut udang. Tujuan penggunaan blind feeding adalah untuk memperoleh sintasan atau survival rate (SR) yang tinggi, ukuran udang yang merata dan sebagai pengenalan pertama benur pada pakan buatan. 

Program Blind Feeding untuk Udang Vaname di DOC 1-30 

Program blind feeding udang biasanya diberikan pada udang DOC 1-30, kemudian dikombinasikan dengan metode demand feeding pada DOC 10-30. Penentuan jumlah pakan blind feeding didasarkan pada jumlah benur yang ditebar, pertumbuhan, nilai sintasan (SR) udang yang ditargetkan, target FR (Feeding Rate, persentase kebutuhan pakan udang per hari berdasarkan MBW/ABW) dan kecukupan pakan alami yang tersedia di tambak. 

Kebutuhan Nutrisi Udang saat DOC 1-30

Nutrisi udang menjadi salah satu faktor penting yang harus tersedia dalam pakan untuk membantu memaksimalkan pertumbuhan udang khususnya post larva atau benur udang. Beberapa komponen nutrisi yang penting dan harus tersedia dalam pakan udang antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang bisa dilihat pada tabel berikut:

kebutuhan nutrisi udang doc 1-30
Sumber: eFishery

Pada awal pemeliharaan, udang membutuhkan protein sekitar 45-55% untuk membantu pertumbuhannya. Kebutuhan karbohidrat untuk benur udang agar mencapai pertumbuhan optimal yaitu lebih rendah dari 20%. 

Biasanya, kadar lemak dalam pakan udang vaname sekitar 5 – 7%. Pemberian vitamin dan mineral diberikan secukupnya tergantung dengan kebutuhan dan kondisi udang. Beberapa jenis vitamin yang dibutuhkan udang antara lain; vitamin A, vitamin D3, vitamin E, vitamin K, vitamin B1, vitamin B12 dan vitamin C. 

Sedangkan mineral dibagi menjadi 2, makro mineral dan mikro mineral. Makromineral terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), fosfor (P), klorida (Cl) dan sulfur (S). Sedangkan mikro mineral terdiri dari besi (Fe), seng (Zn), mangan (Mn), tembaga (Cu), iodium (I), dan lain-lain. 

Jenis Pakan Udang yang Digunakan untuk Program Blind Feeding

Jenis pakan udang (biasanya lebih spesifik ke nomor pakan) diberikan pada udang dengan menyesuaikan bukaan mulut udang, sehingga pentingnya menentukan jenis pakan yang sesuai dengan umur dan target ABW/MBW udang. Berikut adalah tabel jenis dan panduan pakan untuk program blind feeding dengan tebaran 100.000 ekor benur pada sistem budidaya intensif:

panduan pakan udang blind feeding
Sumber: Adinugroho, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jenis pakan yang sesuai dengan DOC, di mana DOC 1-10 diberi pakan berupa powder atau bubuk. DOC 11-20 diberi pakan kombinasi powder dan crumble atau pelet. Kemudian, DOC 21-30 diberi pakan berupa crumble atau pelet.

Agar pemberian pakan lebih sesuai dengan kebutuhan pakan udang, Bapak/Ibu bisa mengamati usus udang ketika udang sudah bisa diamati dengan menggunakan anco. Jika usus udang penuh dengan makanan, maka jumlah pakan yang diberikan sudah cukup sesuai. Ketika jumlah pakan yang diberikan sudah sesuai, maka estimasi SR pun juga telah sesuai

Tabel Jumlah Pemberian Pakan untuk Benur Udang Vaname 

Dalam kondisi maraknya outbreak AHPND, Petambak biasanya menggunakan 2 kg/100.000 PLs (ekor benur) di pakan awal untuk menghindari serangan AHPND dengan penambahan pakan 0,2 kg (selama DOC 1-10), 0,4 kg (selama DOC 11-20), dan 0,6 kg (selama DOC 21-30). Sehingga, didapatkan jumlah pakan kumulatif DOC 1-30 yaitu sebesar 200 kg

Jumlah pakan dengan metode blind feeding kemudian biasanya mengacu pada target FCR (Feed Conversion Ratio) di DOC 30. Pada umumnya target FCR di DOC 30 yang digunakan Petambak adalah 1:1.

Perlu diingat bahwa FCR merupakan rasio jumlah pakan kumulatif dibanding dengan biomassa. Contohnya, untuk tebaran 100.000 benur pada sistem budidaya intensif, jika menargetkan FCR 1:1 dengan menggunakan jumlah pakan kumulatif sebesar 200 kg, maka target biomassanya sebesar 200 kg juga.

Target biomassa yang sebesar 200 kg dengan populasi sebanyak 100.000 ekor udang, maka bisa didapatkan target MBW/ABW sebesar 0,002 kg.

Berikut adalah contoh jumlah pemberian pakan dalam satu bulan pertama (1-30 hari) untuk tebaran 100.000 benur udang vaname pada sistem budidaya intensif:

contoh tabel metode blind feeding budidaya udang sistem intensif
Sumber: eFishery

Pemberian pakan yang berkualitas baik, sesuai kebutuhan dan tahapan perkembangan udang akan memberikan dampak positif terhadap produksi budidaya. 

Hal yang Harus Diperhatikan untuk Program Blind Feeding

Berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan untuk program blind feeding:

  1. Perhatikan target FCR untuk DOC 30 dan kondisi tambaknya sebelum menentukan jumlah pakan per hari pada program blind feeding
  2. Perhatikan target ABW/MBW udang untuk menentukan jumlah pakan, karena jenis pakan (spesifiknya nomor pakan) biasanya menyesuaikan bukaan mulut udang. Sebaiknya Bapak/Ibu tidak hanya bergantung pada DOC saja dalam menentukan jumlah pakan, agar pemberian pakan bisa sesuai dengan kondisi udang terkini.
  3. Protein pakan merupakan komposisi pakan yang perlu dievaluasi setelah program blind feeding, karena protein pakan berpengaruh besar terhadap parameter kualitas air. Sebagai contoh kasus, jika kondisi sumber air sudah terlalu over, maka protein yang biasa digunakan sebesar 30-38%.
  4. Untuk supervisi pertumbuhan udang, Bapak/Ibu bisa menggunakan metode sampling anco dalam melihat kondisi udang terkini. Petambak biasanya melakukan pengamatan perkembangan udang hanya melalui visualnya di anco. Bapak/Ibu juga bisa menggunakan penggaris udang untuk estimasi MBW/ABW-nya.
  5. Untuk mempermudah konversi dari pakan ke target ABW/MBW dan ABW/MBW sampling, pakan kumulatif bisa diubah ke pakan/100.000. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk melihat %SR. SR bisa diidentifikasi dengan 3 kali sampling, harapannya untuk mengoptimalkan pemberian pakan dan sebagai kontrol kualitas air dalam manajemen limbahnya.
  6. Jika target FCR belum tercapai pada DOC 30, maka perlu dilakukan evaluasi manajemen pakan di sampling berikutnya (sampling dilakukan setiap 5-7 hari sekali) agar lebih cepat dalam mengambil keputusan dan mencapai target MBW/ABW yang diinginkan, serta manajemen pakan yang dilakukan lebih optimal.

Dapatkan Langkah Lebih Detail untuk Blind Feeding Lewat Konsultasi Budidaya

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Blind feeding merupakan pemberian pakan pada awal pemeliharaan budidaya. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang lebih detail seperti penentuan jumlah tebar, target pertumbuhan, dan optimasi pendukung lainnya sebelum menentukan blind feeding, atau Bapak/Ibu bisa langsung mengkonsultasikan terkait blind feeding melalui Konsultasi Budidaya pada aplikasi eFarm.   

eFarm merupakan aplikasi yang dapat membantu para Petambak untuk menyelesaikan permasalahan budidaya udang dengan fitur Konsultasi Budidaya. Konsultasi Budidaya adalah salah satu fitur dalam aplikasi eFarm yang dapat digunakan Bapak/Ibu untuk mengkonsultasikan permasalahan budidaya yang akan dijawab langsung oleh ahli Akuakultur profesional. 

Jadi, tunggu apa lagi? Konsultasikan permasalahan budidaya sekarang juga!

Eko Afriantoro - Praktisi Budidaya Udang
Eko Afriantoro - Praktisi Budidaya Udang

Eko berpengalaman sebagai praktisi budidaya udang sejak tahun 2013 yang kini menjadi Farm Lead Research & Development (R&D) Shrimp eFishery.

Pertanyaan Seputar Blind Feeding Udang Vaname

Blind feeding atau pakan buta merupakan metode pemberian pakan secara estimasi yang dilakukan pada udang umur day of culture (DOC) 1-30.

Jenis pakan udang yang diberikan pada udang harus menyesuaikan bukaan mulut udang agar pakan tidak terbuang sia-sia. Adapun jenis pakan pada DOC 1-10 adalah powder, jenis pakan DOC 11-20 adalah kombinasi powder dan crumble, sedangkan jenis pakan DOC 21-30 adalah crumble atau pellet.

  • Akmal, Y., R. Humairani, M. Muliari dan I. Zulfahmi. 2021. Peningkatan Nilai Ekonomi Pada Kelompok Pembudidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Laut Mina Budidaya Kabupaten Bireuen, Aceh. Jurnal Solma. 10(02): 275-286.
  • Iskandar, A.,Wandanu, D., dan Muslim. 2022. Teknik Produksi Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei): Studi Kasus di PT. Dewi Laut Aquaculture Garut. NEKTON: Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan,. 2(2): 1-13.
  • Kaligis, E. 2015. Respons pertumbuhan udang vaname (Litopenaeus vannamei) di media bersalinitas rendah dengan pemberian pakan protein dan kalsium berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 7(1): 225-234
  • Mansyur, A., M. Mangampa, H. S. Suwoyo, B. Pantjara dan R. Syah. 2014. Strategi pengelolaan pakan pada budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei). Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau. 37 hlm. 
  • Purba, C. Y. 2012. Performa pertumbuhan, kelulushidupan, dan kandungan nutrisi larva udang vanamei (Litopenaeus vannamei) melalui pemberian pakan artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom. Journal Of Aquaculture Management and Technology. 1(1) 102-115