Kupas Tuntas Penyakit Black Spot Bintik Hitam Udang di Sini!

Penyakit black spot bintik hitam udang disebabkan oleh bakteri dan adanya aktivitas enzim. Biasanya, black spot terjadi beberapa jam setelah dilakukan pemanenan. Timbulnya black spot dikarenakan tidak dilakukan penanganan yang tepat setelah panen dilakukan. 

Adanya bercak hitam pada tubuh udang menandakan bahwa sudah terjadi penurunan mutu sehingga udang tidak segar lagi. Apabila bercak hitam sudah menyeluruh maka menandakan udang sudah membusuk sehingga tidak layak dikonsumsi. Agar hal tersebut dapat diminimalkan, Bapak/Ibu perlu mengetahui gejala dan cara mengatasi udang bintik pasca panen. Yuk, simak artikel ini!

Apa itu Black Spot?

Sebelum Bapak/Ibu mengetahui lebih jauh tentang black spot, sebaiknya Bapak/Ibu mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian tubuh udang yang biasanya terinfeksi black spot. Pembentukan bercak hitam muncul pada bagian mata, cephalothorax, abdomen, kaki, dan ekor udang. Yuk, lihat gambar anatomi udang di bawah ini!

Bagian tubuh udang yang biasanya menjadi tempat pembentukan bercak hitam, yaitu mata, antena, kaki, ekor, abdomen, dan cephalothorax seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Perlu Bapak/Ibu ketahui, bahwa penyakit bintik hitam (melanosis) disebabkan oleh bakteri Vibrio anguillarum, Shewanella aquimarina, dan Aeromonas hydrophila. Bakteri ini dapat menyebar melalui air dan tumbuh di perairan asin dengan salinitas 25-40 ppt dan suhu berkisar 25-32 ℃.

Selain disebabkan oleh bakteri, munculnya bintik hitam pada udang terjadi setelah pemanenan karena tidak langsung dilakukan penanganan tepat. Setelah udang dipanen, akan terjadi perubahan-perubahan biokimia, dan mulai terjadi proses penurunan mutu (deteriorasi) yang disebabkan oleh kimiawi, bakterial, dan autolisis (proses penghancuran sel yang dilakukan oleh enzim dari dalam sel itu sendiri yang berujung kematian sel). 

Penurunan mutu udang meliputi empat tahap, yaitu pre-rigor, rigor mortis, post-rigor, dan pembusukan (deterioration). Simak tabel berikut ini:

Untuk menghindari penurunan mutu udang yang begitu cepat, Bapak/Ibu perlu melakukan penanganan yang tepat. Perlu Bapak/Ibu ketahui bahwa udang yang telah dipanen perlu disimpan pada ruang beku dengan suhu -20 s/d -25 ℃. Apabila Bapak/Ibu menyimpannya pada suhu > 0 ℃ maka black spot akan menyebar pada seluruh tubuh udang dengan cepat.

Selain itu, proses udang bintik hitam akan lebih cepat terjadi bila lingkungan berada pada kondisi kering atau banyak terpapar sinar matahari, adanya oksigen pada tempat penyimpanan udang, suhu penyimpanan terlalu tinggi, waktu penyimpanan, adanya enzim tirosinase pada kulit udang, dan tingginya konsentrasi substrat tirosin yang terdapat pada karapas udang.

Gejala Penyakit Black Spot

Penyebaran black spot pada bagian cephalothorax berjalan lebih cepat dibandingkan pada bagian mata, abdomen, kaki, dan ekor. Hal tersebut dikarenakan adanya organ pencernaan pada cephalothorax yang menyebabkan pembusukan udang, sehingga laju penyebaran black spot lebih cepat.

Black spot yang terjadi selama penurunan mutu udang berkaitan dengan reaksi biokimia enzim polyphenoloxidase (PPO). Enzim ini merupakan enzim endogenous yang terdapat secara alami pada makhluk hidup, termasuk jenis krustasea seperti udang. Pada saat udang masih hidup, enzim ini bermanfaat sebagai respon imun dan pertahanan diri.

Selain penanganan yang kurang tepat pada saat pemanenan, adapun gejala penyakit black spot pada udang yang dapat Bapak/Ibu amati saat udang masih dibudidayakan, seperti:

1. Udang berenang tidak teratur di permukaan dan udang akan mati jika menabrak tanggul.
2. Nafsu makan udang menurun sehingga perutnya kosong dan udang akan lemas.
3. Terdapat bintik hitam pada karapas udang dan bila Bapak/Ibu menggoresnya dengan kuku, maka goresan tersebut tidak hilang.
4. Udang mengalami stres akibat perubahan suhu, seperti hujan atau panas terik.

Cara Mencegah dan Mengatasi Black Spot

Pembentukan black spot biasanya terjadi pada bahan pangan segar yang tidak ditangani dengan baik. Walaupun black spot pada udang tidak berbahaya, tetapi dapat menurunkan tingkat penerimaan terhadap konsumen.

Dengan demikian, Bapak/Ibu perlu melakukan penggunaan anti black spot pada saat pasca panen maupun ketika udang masih dalam proses budidaya. Untuk mencegah black spot, Bapak/Ibu bisa memberikan bahan tambahan makanan berupa agent sulfur seperti sodium metabisulfite (Na2S2O5). Namun, residu mengonsumsi bahan tambahan makanan ini dapat mempengaruhi kesehatan Bapak/Ibu, seperti alergi dan pemicu asma.

Cara lain yang dapat Bapak/Ibu lakukan untuk mencegah black spot adalah dengan menyimpan udang pada suhu beku sekitar -20 s/d -25 ℃ atau mengemasnya dengan kemasan vacuum setelah dilakukan pemanenan. Selain itu, Bapak/Ibu juga dapat menambahkan larutan asam karbonat atau natrium bisulfit (NaHSO3) ke dalam larutan garam yang dingin.

Pencegahan yang tak kalah penting lainnya adalah Bapak/Ibu perlu menjaga kualitas air tambak saat udang masih dibudidayakan. Pasalnya, kualitas air yang buruk dan tingginya sisa pakan yang tidak termakan di dasar kolam dapat menjadi faktor utama penyebab black spot. 

Selain itu, kecepatan black spot berhubungan erat dengan kemampuan antioksidan. Untuk meminimalkan black spot, Bapak/Ibu dapat menggunakan ekstrak bawang untuk mengatasinya. Bawang memiliki komponen bioaktif seperti senyawa polifenol yang tinggi, sehingga dapat menghambat pembentukan black spot. 

Konsultasikan Cara Penyembuhan Berbagai Penyakit Udang di eFarm!