Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Sangga Sulistyo
Praktisi Aquaculture
Di tahun 2024 nanti, pemerintah memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pengekspor udang terbesar di Indonesia. Agar visi ini dapat dicapai, kualitas tambak dan hasil panen udang di Indonesia perlu ditingkatkan. Salah satu cara untuk mendapatkan hasil panen optimal adalah dengan benur berkualitas tinggi.
Demi mendapatkan benur berkualitas tinggi ini, para Petambak disarankan untuk mulai melirik bisnis hatchery udang atau pembenihan udang. Jika bisa menghasilkan benur unggulan, bisnis hatchery udang adalah peluang bisnis yang menjanjikan, karena benur unggulan sangat dicari oleh Petambak di Indonesia.
Secara spesifik disebutkan bahwa pemerintah akan meningkatkan ekspor udang hingga 250% di tahun 2024. Target ini cukup tinggi bila dibandingkan dengan kondisi budidaya udang di Indonesia yang belum bisa mengoptimalkan produksi udang. Selain itu, wabah Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) yang kadang disebut sebagai Early Mortality Syndrome (EMS) kerap menyerang tambak udang di Indonesia dan menyebabkan kematian, terutama pada benur udang di DOC awal.
Dengan berbagai kendala tersebut, sulit bagi Petambak untuk mengejar target dan peluang pasar yang terbuka lebar. Itulah mengapa benur yang berkualitas sangat dicari oleh Petambak. Adanya hatchery yang menghasilkan benur berkualitas diharapkan dapat mengantisipasi dan menjadi solusi atas adanya wabah penyakit tersebut.
Apa itu Hatchery Udang?
Hatchery adalah proses dan tempat pembenihan udang untuk mendapatkan benur yang kelak dibudidayakan. Dalam skala yang lebih besar, hatchery adalah prosedur khusus yang dilakukan untuk memberikan fasilitas pada telur-telur yang baru menetas sehingga menghasilkan benih unggulan. Pada budidaya udang, hatchery berguna untuk menjaga kualitas telur-telur udang sebelum, ketika, dan saat menetas agar jauh dari risiko terpapar virus dan penyakit yang berada di kolam budidaya.
Jadi, sebelum menjadi benur udang untuk proses pembesaran di tambak, telur-telur tersebut menempuh proses pembenihan sesuai prosedur hatchery agar mendapatkan calon benur berkualitas terbaik.
Induk yang digunakan untuk menghasilkan telur dan bakal benur berkualitas adalah indukan yang telah melalui proses CPIB atau Cara Pembenihan Ikan/Udang yang baik. Saat ini, Indonesia hanya bisa mengimpor indukan udang terbaik.
Merawat induk udang juga perlu kecermatan tinggi karena induk udang yang akan dipijah hanya akan memakan pakan udang segar seperti cacing laut, cumi, atau hasil tangkapan laut.
Tujuan pemberian pakan hidup segar ini adalah untuk menjaga dan menjamin produktivitas indukan supaya kualitas naupli (udang vaname pada stadia paling awal) tetap terjaga. Bila Bapak/Ibu tidak memberi pakan hidup segar untuk indukan udang, gen di dalam indukan tersebut akan rusak dan terkontaminasi.
Potensi Bisnis Hatchery Udang
Sebelum memulai bisnis budidaya udang, Bapak/Ibu perlu benar-benar memahami bahwa ada lima faktor keberhasilan budidaya udang, yakni lokasi budidaya, kualitas benih atau benur, manajemen budidaya, kualitas pakan, dan kualitas airnya. Dengan kata lain, meskipun Bapak/Ibu telah menjamin kualitas air, lokasi budaya, serta nutrisi pakan udang dengan teliti, budidaya Bapak/Ibu tidak akan optimal jika benur yang digunakan tidak/kurang berkualitas.
Itulah mengapa hatchery udang memegang peran penting dalam membantu para Petambak mendapatkan benur udang berkualitas yang bebas dari penyakit. Beberapa contoh hatchery udang di antaranya adalah hatchery udang vannamei, hatchery udang windu, dan hatchery udang galah.
Untuk bisa memenuhi permintaan atas potensi bisnis hatchery udang yang sangat menggiurkan, Bapak/Ibu perlu menerapkan proses hatchery yang tepat untuk memastikan bahwa benur yang dihasilkan sudah bebas dari penyakit karena patogen, virus, bakteri, maupun parasit lainnya. Selain itu, benur berkualitas tinggi hasil metode hatchery ini juga perlu terjamin memiliki Survival Rate (SR) yang tinggi agar udang dapat tumbuh sehat dan tidak mati.
Sertifikasi Benur untuk Hatchery Udang
Salah satu kendala utama yang dihadapi para Petambak udang adalah penyakit dan wabah. Penyakit seperti Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) yang juga kerap disebut sebagai Early Mortality Syndrome (EMS) berisiko menyebabkan kematian terhadap benur. Penyakit AHPND berasal dari bakteri bermarga Vibrio atau Vibriosis. Umumnya jenis bakteri ini akan ditemukan pada masa post larva benur maupun di dalam air kolam pembenihan dan pakan alaminya.
Di sini letak pentingnya sertifikat pada prosedur hatchery udang untuk membedakan udang hasil pembenihan biasa dengan hasil pembenihan dari prosedur hatchery berkualitas tinggi. Benur udang hasil pembenihan harus diperiksa di laboratorium khusus yang telah terakreditasi oleh pemerintah untuk mengetahui kondisi kesehatan benur yang dihasilkan. Nantinya, laboratorium akan menerbitkan sertifikat yang menjamin kualitas benur udang tersebut.
Benur udang bersertifikat ini akan menjamin bahwa benur tersebut terbebas dari penyakit patogen (Specific Pathogen Free (SPF) atau Specific Pathogen Resistant (SPR)) atau penyakit bawaan lainnya. Melalui pemeriksaan dan dengan adanya sertifikat tersebut, Bapak/Ibu juga dapat mengetahui riwayat biologis benur tersebut, termasuk induk dari benur.
Saat ini, indukan udang yang digunakan di Indonesia hampir seluruhnya berasal dari Hawaii atau Florida, Amerika Serikat. Terdapat benur hasil hatchery yang tidak memiliki induk namun membeli naupli dari hatchery lain yang memiliki induk. Kondisi ini sah-sah saja selama sumber induknya terjamin.
Tips Bisnis Hatchery Udang
Supaya bisnis pembenihan hatchery udang sukses, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Bapak/Ibu, seperti kualitas pakan benur dan kualitas air kolamnya.
1. Jenis Pakan Udang
Mengingat benur udang memiliki ukuran tubuh yang kecil, ukuran pakan yang diberikan pun harus sesuai dengan ukuran mulutnya. Berikut ini adalah pilihan pakan benur udang yang bisa dipilih Bapak/Ibu saat proses pembenihan tersebut, di antaranya:
- Artemia, pakan alami yang berasal dari hewani, atau zooplankton. Metode pemberiannya adalah dengan menetaskan artemia pada wadah khusus terlebih dahulu.
- Pakan alami jenis fitoplankton atau yang berbahan tumbuhan, yaitu alga.
- Pakan buatan berbentuk serbuk dengan ukuran 50-350 micron.
2. Kualitas Air Kolam
Selain pakan, Bapak/Ibu juga harus menjaga kualitas air kolam dengan melakukan pemeriksaan secara rutin supaya menciptakan lingkungan atau media yang terkendali dan kondusif untuk pertumbuhan larva-larva udang tersebut. Caranya adalah dengan memeriksa kadar oksigen dan pH air secara rutin.
Kadar oksigen terlarut pada kolam pembenihan benur udang harus di angka > 5 ppm. Bapak/Ibu bisa menggunakan DO meter untuk mengukur kadar oksigen tersebut. Sedangkan untuk mengetahui kadar pH air, Bapak/Ibu bisa menggunakan pH meter yang akurat untuk memastikan apakah kadar pH air kolam berada di angka optimal, yaitu 7-8,3.
Dapatkan Tips Sukses Budidaya Udang di eFarm
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Menggunakan benur hasil hatchery udang memang cukup penting untuk menghasilkan udang berkualitas unggulan. Namun Bapak/Ibu perlu ingat bahwa ada 4 aspek lainnya yang juga mempengaruhi kesuksesan budidaya udang, seperti penentuan lokasi budidaya yang tepat, manajemen budidaya, kualitas pakan, dan parameter air. Semua aspek tersebut harus dikuasai untuk memaksimalkan hasil panen udang.
Ada cara mudah untuk mendapatkan tips dan trik berbudidaya udang langsung dari ahlinya, yaitu dengan eFarm!
eFarm adalah aplikasi untuk Petambak udang yang menyediakan berbagai solusi untuk masalah budidaya udang. Melalui eFarm, Bapak/Ibu bisa belajar dan mendapatkan informasi seputar budidaya udang dari ahli dan praktisi budidaya senior yang terpercaya. Bapak/Ibu juga bisa mendapatkan produk pendukung budidaya udang berkualitas tinggi dengan harga terbaik di Toko Budidaya.
Jika Bapak/Ibu ingin berkonsultasi langsung dengan Ahli Akuakultur, ada fitur Konsultasi Budidaya yang bisa digunakan 24 jam sehari. Kesempatan menghasilkan panen udang berkualitas terbaik makin terbuka lebar!
Sangga Sulistyo - Praktisi Aquaculture
Sangga adalah praktisi Aquaculture yang memulai karirnya pada tahun 2003 dan sekarang menjadi Technical Support Manager eFishery untuk seluruh wilayah Indonesia
Pertanyaan Seputar Potensi Bisnis Hatchery Udang
Secara singkat, hatchery adalah proses dan tempat pembenihan udang untuk mendapatkan benur yang kelak dibudidayakan. Dalam skala yang lebih besar, hatchery adalah prosedur khusus yang dilakukan untuk memberikan fasilitas pada telur-telur udang yang baru menetas sehingga menghasilkan benih unggulan.
Benur udang bersertifikat ini akan menjamin bahwa benur tersebut terbebas dari penyakit patogen (Specific Pathogen Free (SPF) atau Specific Pathogen Resistant (SPR)) atau penyakit bawaan lainnya. Melalui pemeriksaan dan dengan adanya sertifikat tersebut, Bapak/Ibu juga dapat mengetahui riwayat biologis benur tersebut, termasuk induk dari benur.
- https://www.minapoli.com/info/prospek-cerah-industri-hatchery-udang
- https://www.isw.co.id/post/2020/01/20/alat-dan-bahan-untuk-proses-hatchery-udang-vaname
- https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5537275/budidaya-udang-jadi-peluang-bisnis-menjanjikan-tapi-ini-kendalanya