apakah plankton tambak udang bisa mati
apakah plankton tambak udang bisa mati

Apakah Plankton Tambak Udang Bisa Mati? Cek di Sini!

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Nabilla Anggi
Nabilla Anggi

Magister Budidaya Perairan

Plankton di tambak udang memiliki manfaat yang besar, yaitu sebagai pakan alami dan produsen oksigen terlarut yang dibutuhkan udang. Plankton juga membantu mengurangi senyawa amonia, nitrit, serta nitrat. Dengan banyaknya manfaat tersebut, tentu Bapak/Ibu sebagai Petambak ingin plankton selalu ada di tambak. Namun, dalam kondisi tertentu, apakah plankton tambak udang bisa mati? Jika ya, apakah akan berbahaya bagi keberlangsungan hidup udang budidaya? Simak selengkapnya di sini!

Apakah Plankton Tambak Udang Bisa Mati?

Keberadaan plankton di tambak udang dapat mempengaruhi metabolisme dan meningkatkan pertumbuhan udang. Namun, plankton tambak udang bisa mengalami kematian massal. Kematian massal plankton ini dapat menyebabkan kadar CO2 maupun O2 pada kolam menurun dan menjadi sumber energi yang tidak terpenuhi. 

Salah satu indikasi kematian plankton adalah warna air tambak menjadi lebih jernih. Hal ini dapat terjadi dalam hitungan beberapa jam saja. Selain itu, kecerahan air meningkat drastis, diikuti terjadinya pergeseran plankton yang dapat dilihat dari perubahan warna air. Warna air tambak akan berubah tergantung jenis plankton yang sedang dominan. Terakhir, akan muncul busa berwarna di permukaan perairan tambak udang.

Apa Penyebab Plankton Mati?

Setelah penjelasan di atas, tentunya Bapak/Ibu harus waspada akan kematian massal plankton di tambak udang. Kematian massal plankton ini dapat disebabkan oleh beberapa hal:

1. Plankton Sudah Melalui Fase Stasioner dan Sedang Menuju Fase Kematian

Dalam siklus hidupnya, plankton dapat tumbuh dengan cepat pada fase eksponensial dengan dukungan kondisi nutrisi pada kolam. Setelah melalui fase eksponensial, plankton akan memasuki fase stasioner, yang artinya grafik pertumbuhannya stabil. Apabila sudah memasuki fase ini, plankton akan memasuki fase kematian. Hal ini yang menyebabkan plankton dapat mati dalam satu waktu.

2. Kondisi Perairan yang Memburuk atau Perubahan Cuaca yang Ekstrem

Plankton akan mengalami kematian massal jika berada di kondisi perairan yang tidak sesuai dengan kondisi optimalnya. Contohnya adalah saat musim hujan. Ketika kondisi air kolam akan menjadi lebih asam dan terjadi perubahan pH secara ekstrem, plankton akan mati.

Selain perubahan parameter pH, peningkatan suhu secara drastis juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup plankton karena akan menyebabkan peningkatan metabolisme. 

ilustrasi musim hujan di tambak udang
Sumber: eFishery

3. Dominasi Plankton atau Blooming Plankton

Tumbuhnya salah satu jenis plankton secara pesat disebut sebagai blooming plankton. Adanya dominasi salah satu jenis plankton akan menyebabkan terjadinya kompetisi nutrisi di perairan, sehingga beberapa jenis plankton lainnya tidak memiliki kesempatan untuk memanfaatkan nutrisi yang tersedia. Hal ini menyebabkan dominasi salah satu jenis plankton di perairan tersebut dan kematian pada jenis plankton lainnya. 

4. Pemberian Disinfektan yang Tidak Tepat Sasaran

Pemberian disinfektan yang berlebihan akan mengakibatkan air berubah menjadi transparan. Ini merupakan indikasi keberadaan plankton pada perairan menjadi lebih rendah. 

5. Adanya Predator 

Keberadaan predator pada lingkungan hidup plankton juga menjadi salah satu penyebab berkurangnya populasi plankton atau kematian massal plankton.

Cara Mengatasi Plankton yang Mati di Tambak Udang

Salah satu faktor penyebab kematian massal pada plankton yang disebut di atas adalah perubahan kualitas air mendadak. Contohnya, hujan lebat bisa menyebabkan kerusakan pertumbuhan plankton yang parah secara tiba-tiba. Untuk mempertahankan plankton dari berbagai perubahan kondisi, ada beberapa hal yang perlu Bapak/Ibu siapkan sebagai berikut:

  • Nutrisi

Penambahan nutrisi untuk plankton dapat diberikan melalui penambahan pupuk (organik dan anorganik) serta penambahan mineral (makro mineral maupun mikro mineral). 

  • CO2 

CO2 dipasok dari atmosfer, udang, respirasi plankton, buffer karbonat di air, dan yang paling penting adalah pemberian kapur probiotik.

  • Sinar Matahari yang Cukup

Sinar matahari yang cukup akan membantu plankton berfotosintesis dan tumbuh dengan baik. 

  • Pergantian Air

Petambak bisa melakukan pergantian air 30-40% setiap pagi, karena air mengandung banyak mineral yang dapat digunakan plankton untuk tumbuh.

  • Penggunaan Kincir Air

Penggunaan kincir air sangat diperlukan, terutama pada malam hari, agar suplai oksigen terlarut dalam air tambak tetap terjaga. Kadar O2 pada air penting bagi plankton karena plankton juga mengkonsumsi O2 pada malam hari dan tidak menghasilkan O2.

  • Penambahan Bakteri 

Salah satu bakteri yang dapat digunakan untuk menjaga jumlah plankton di air adalah bakteri nitrifikasi. Bakteri ini akan membantu proses nitrifikasi (perubahan dari amonia ke nitrit, lalu ke nitrat). Namun, penggunaannya perlu dibatasi dan disesuaikan agar tidak terjadi blooming plankton. 

  • Penambahan Fermentasi 

Salah satu cara menjaga jumlah plankton adalah dengan meningkatkan kadar senyawa nitrat ke tingkat optimal, yaitu 3,9-15,5 ppm. Hal ini bisa dilakukan melalui proses nitrifikasi. Proses nitrifikasi adalah proses perubahan senyawa amonia menjadi nitrat dibantu oleh bakteri Nitrobacter dan Nitrosomonas.

proses nitrifikasi
Sumber: eFishery

Agar proses nitrifikasi terjadi, perlu adanya proses fermentasi yang menghasilkan unsur karbon (C) untuk dimanfaatkan bakteri nitrifikasi. Apabila proses nitrifikasi berjalan dengan baik, kandungan nitrat dalam tambak akan optimal dan pertumbuhan plankton berjalan lancar. Namun, Petambak juga harus tetap menjaga pertumbuhan plankton agar tidak terjadi blooming plankton.

Atasi Plankton Mati di Tambak dengan Konsultasi Budidaya di eFarm!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Itu dia beberapa informasi terkait permasalahan plankton tambak udang. Jika Bapak/Ibu ingin langsung berkonsultasi dan mendapatkan rekomendasi terkait pengelolaan yang tepat agar plankton tambak udang tetap terjaga, Bapak/Ibu bisa langsung mengakses fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm secara GRATIS. Bapak/Ibu akan berkonsultasi langsung dengan Ahli Budidaya eFishery dan mengetahui tips menarik lainnya seputar budidaya udang.

Isi formulir di atas untuk berkonsultasi di Konsultasi Budidaya secara GRATIS!

Nabilla Anggi - Magister Budidaya Perairan
Nabilla Anggi - Magister Budidaya Perairan

Nabilla merupakan lulusan sarjana dan magister budidaya perairan serta memiliki pengalaman di dunia perikanan baik hatchery maupun pembesaran

Pertanyaan Seputar Plankton Tambak Udang

Bisa. Kematian plankton di tambak udang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelebihan limbah organik, overfeeding, pemupukan limbah udang, dan perubahan cuaca drastis.

Tanda-tanda plankton dalam tambak mati adalah munculnya busa berwarna kecokelatan di permukaan tambak dan terjadi perubahan warna air pada tambak.

  • Rokhim A, Arisandi, Abidah. 2009. Analisa kelimpahan fitoplankton dan ketersediaan nutrien (NO3 Dan PO4) Di Perairan kecamatan kwanyar kabupaten bangkalan. Jurnal Kelautan. Vol 2(2)l:7-15.
  • Rumanti, M, S. Rudiyanti dan M. N. Suparjo. 2014. Hubungan Antara Kandungan Nitrat dan Fosfat dengan Kelimpahan Fitoplankton di Sungai Bremi Kabupaten Pekalongan. Diponegoro Journal of Maquares. (3)1:168-176.
  • Supono. 2018. Manajemen Kualitas air untuk Budidaya Udang. Bandar Lampung: AURA