cara mengendalikan amonia pada tambak udang
cara mengendalikan amonia pada tambak udang

Ketahui 5 Cara Mengendalikan Amonia pada Tambak Udang

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Anggie Nur
Anggie Nur

Magister Bioteknologi

Banyak cara menghilangkan amonia pada tambak udang yang bisa dilakukan, namun perlu diketahui bahwa jumlah amonia pada perairan tidak bisa hilang 100% karena amonia dalam perairan berperan dalam proses nitrifikasi. Kadar amonia pada perairan perlu dijaga agar jumlahnya tidak terlalu tinggi dan terlalu rendah. 

Artikel ini membahas dampak amonia pada udang dan cara mengendalikan amonia pada tambak udang. Yuk cek informasi selengkapnya di sini!

Apa itu Amonia?

Amonia adalah limbah nitrogen yang dihasilkan dari akumulasi pakan yang tidak termakan, feses, dekomposisi organisme yang mati, dan hasil ekskresi (proses zat sisa metabolisme yang tidak digunakan oleh tubuh udang) melalui insang udang. Amonia di perairan ada dalam dua bentuk, yaitu amonia bebas (NH3) dan amonium terionisasi (NH4+). Total keduanya disebut sebagai TAN (Total Ammonia Nitrogen). 

Banyak peneliti mengatakan bahwa amonia juga sangat penting bagi budidaya tambak udang. Mengapa penting? Karena amonia dapat dimanfaatkan oleh ekosistem akuatik, yaitu fitoplankton. Fitoplankton berperan dalam memfiksasi proses konversi gas dinitrogen menjadi nitrogen serta menggunakan sumber nitrogen sebagai nutrisi untuk pertumbuhan. Fitoplankton juga berperan dalam laju fiksasi karbon atau sintesis organik, yang ditentukan dengan pengukuran laju respirasi dan fotosintesis pada perairan.

Nilai kadar amonia pada tambak udang tidak boleh lebih dari 0,1 ppm. Nilai amonia yang tinggi bisa memperlambat pertumbuhan udang, meningkatkan stres, menyebabkan penurunan pasokan oksigen, FCR yang buruk, rendahnya pertahanan terhadap penyakit, menghambat pengikatan oksigen ke hemoglobin, dan bahkan kematian massal.

Pada proses budidaya udang, faktor parameter kualitas air khususnya amonia menjadi hal yang penting untuk diperhatikan Petambak. Pasalnya, konsentrasi amonia yang tinggi menyebabkan penurunan pasokan oksigen dalam jumlah besar dan perubahan parameter kualitas air lainnya.

Penyebab Kadar Amonia Tinggi

Salah satu penyebab kadar amonia adalah hasil proses metabolisme udang setelah diberikan pakan. Protein dari pakan yang dikonsumsi udang dipecah oleh udang dan dijadikan sumber energi udang. Sisanya diekskresikan melalui membran insang dan di dalam urin udang. Ekskresi adalah proses terbuangnya zat sisa metabolisme udang yang sudah tidak digunakan. 

Selain karena proses metabolisme udang, kadar amonia yang tinggi juga dapat berasal dari pemecahan limbah berbentuk lumpur atau bahan organik yang menumpuk di dasar tambak. Beberapa sumber limbah tersebut adalah:

  1. Pakan udang yang tidak dikonsumsi akibat overfeeding
  2. Limbah kotoran udang (feses)
  3. Dekomposisi organisme yang mati 

Nilai konsentrasi amonia akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya biomassa udang di dalam tambak. Hal ini karena kebutuhan jumlah pakan akan meningkat juga seiring dengan meningkatnya biomassa udang.

Pengaruh Amonia Berlebih pada Tambak Udang

Pengaruh pertama dari kadar amonia yang tinggi adalah rusaknya organ jaringan insang udang. Lembaran insang akan membengkak sehingga mempersulit udang dalam menggunakan alat pernapasan untuk mengikat oksigen dalam air. Hal ini dapat meningkatkan rentannya udang terhadap penyakit yang akhirnya akan berujung pada kematian udang.

Selain itu, dampak negatif lainnya dari kadar amonia yang berlebih pada tambak udang adalah:

  1. Meracuni udang
  2. Menyebabkan stres udang
  3. Menyebabkan resistensi
  4. Meningkatkan kerentanan terhadap penyakit
  5. Menurunkan nafsu makan
  6. Memperlambat pertumbuhan 
  7. Menurunkan kelulushidupan udang

Cara Mengendalikan Amonia

Amonia pada tambak udang tidak bisa dihilangkan 100%, karena terdapat input pakan secara berkala yang menjadi sumber nitrogen utama di dalam budidaya udang. Menjaga kadar amonia dalam jumlah yang rendah selama budidaya dapat meningkatkan performa udang. Namun apabila jumlah amonia terlalu tinggi melebihi batas yang disarankan, Petambak harus segera menekan jumlah amonia dengan cara berikut: 

  1. Mengontrol kualitas air dengan mengukur kadar amonia secara rutin dengan alat ukur amonia agar dapat menangani masalah dan mencegah peningkatan kadar amonia yang berlebihan.
  2. Mempertahankan pH air. pH juga dapat membantu mengurangi penumpukan amonia dalam air karena amonia beracun atau yang tidak terionisasi biasanya tidak berkembang pada tingkat pH yang optimal. pH air tambak yang optimal berada pada 6,5-9.
  3. Meningkatkan aerasi dan sirkulasi/pergantian air. Aerasi akan menghilangkan amonia beracun terlarut melalui difusi dari air ke udara. Selain itu,  sirkulasi/pergantian air juga dapat mengencerkan konsentrasi amonia dan mengurangi toksisitas air. 
  4. Menerapkan manajemen pemberian pakan dengan eFeeder. Protein dari pakan udang adalah penyebab utama penumpukan amonia dalam air. Pengurangan pemberian pakan dapat diubah menjadi 25-50% dari total volume air. Bapak/Ibu bisa menggunakan alat pemberi pakan otomatis seperti eFeeder dari eFishery untuk mengoptimalkan FCR.
  5. Memberikan probiotik secara rutin. Ada banyak manfaat penggunaan produk probiotik dalam budidaya udang. Studi menunjukkan bahwa penambahan probiotik dapat mengatasi masalah akumulasi amonia beracun dalam air tambak udang.

Kesuksesan jangka panjang budidaya udang harus didukung dengan beberapa produk yang dirancang untuk memudahkan Petambak dalam mengelola amonia dengan baik. Selain itu, Petambak harus selalu sedia alat ukur amonia untuk melengkapi perawatan budidaya udang secara keseluruhan.

Dapatkan Bantuan untuk Mengendalikan Amonia dari Ahli Budidaya!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Kandungan amonia yang berlebih dapat mempengaruhi produktivitas udang karena bisa menyebabkan penyakit bahkan kematian pada udang.

Jika Bapak/Ibu ingin langsung mendapat rekomendasi pengendalian aamonia dari ahli budidaya eFishery, Bapak/Ibu bisa langsung mengakses fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm secara gratis. Selain bisa berkonsultasi langsung tentang pengendalian amonia, di fitur Konsultasi Budidaya, Bapak/Ibu juga bisa mengetahui tips menarik lainnya seputar budidaya udang.

Isi formulir di atas untuk berkonsultasi di Konsultasi Budidaya!

Anggie Nur - Magister Bioteknologi
Anggie Nur - Magister Bioteknologi

Anggie merupakan lulusan sarjana dan magister bioteknologi serta memiliki pengalaman riset di dunia perikanan khususnya udang

Pertanyaan Seputar Amonia pada Tambak Udang

Pengaruh dari kadar amonia yang tinggi adalah rusaknya organ jaringan insang udang. Lembaran insang akan membengkak sehingga mempersulit udang dalam menggunakan alat pernapasan untuk mengikat oksigen dalam air. Hal ini dapat meningkatkan rentannya udang terhadap penyakit yang akhirnya akan berujung pada kematian udang.

Amonia dalam kolam budidaya udang dapat dikendalikan dengan cara mengontrol kualitas air dengan alat ukur amonia, mempertahankan pH air, meningkatkan aerasi dan melakukan sirkulasi/pergantian air, mengontrol pemberian pakan, serta memberikan probiotik secara rutin.

  • Arsad S, Ahmad A, Atika P P, Betrina M V, Dhira K S, Nanik R B. 2017. Studi Kegiatan Budidaya Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Penerapan Sistem Pemeliharaan Berbeda. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Vol. 9(1):1-14.
  • Ebeling J M., Timmons M., Bisogni J J. 2006. Engineering Analysis of the Stoichiometry of Photoautotrophic, Autotrophic, and Heterotrophic Removal of Ammonia Nitrogen in Aquaculture Systems. Aquaculture. Vol. 257(4):346-358.
  • Jang, J D, Barford J P, Lindawati,  Renneberg R. 2004. Application of Biochemical Oxygen Demand (BOD) Biosensor for Optimization of Biological Carbon and Nitrogen Removal from Synthetic Wastewater in a Sequencing Batch Reactor System. Biosensors and Bioelectronics. Vol. 19:805–812.
  • Jumraeni, Khaeriyah A, Burhanuddin, Anwar A. 2020. Pengaruh Model Pembuangan Terhadap Akumulasi Bahan Organik Tambak Intensif Udang Vaname(Litopenaeus Vannamei). Octopus. Jurnal Ilmu Perikanan. Vol 9(1): 11-18.
  • Kordi M dan Tancung A. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Tambak Udang. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
  • Stuart M. 2010. A Literature Review of Effects of Ammonia on Fish. Center for Science in Public Participation Bozeman. Montana.
  • Supriatna, Mahmudi M, Musa M, Kusriana. 2020. Hubungan Ph Dengan Parameter Kualitas Air Pada Tambak Intensif Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei). Journal of Fisheries and Marine Research. Vol. 4(3):368-374.
  • The Fish Site. 2015. Managing Ammonia in Fish Ponds.