pengaruh alkalinitas tambak udang bagi kesehatan udang
pengaruh alkalinitas tambak udang bagi kesehatan udang

Pengaruh Alkalinitas Tambak Udang bagi Kesehatan Udang

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Sangga Sulistyo
Sangga Sulistyo

Praktisi Aquaculture

Alkalinitas tambak udang merupakan salah satu faktor kualitas air dalam budidaya udang. Alkalinitas digunakan sebagai penstabil pH dan pertumbuhan normal fitoplankton pada perairan. Alkalinitas sangat berperan penting dalam budidaya udang.

Apabila kandungan alkalinitas pada tambak budidaya terlalu tinggi atau terlalu rendah, lingkungan tambak akan kurang efisien. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan udang hingga menjadi kurang optimal. Yuk baca selengkapnya di sini!

Penyebab Tinggi Rendahnya Alkalinitas pada Tambak Udang

Tinggi rendahnya alkalinitas pada tambak udang dipengaruhi oleh beberapa hal, contohnya proses nitrifikasi. Bakteri akan mengoksidasi amonia menjadi nitrit, kemudian nitrit akan diubah menjadi nitrat. Dalam proses nitrifikasi, nitrat akan menghasilkan ion hidrogen yang dapat menurunkan alkalinitas pada perairan. 

Selain itu, alkalinitas juga dipengaruhi kadar mineral pada tambak udang. Makin tinggi kadar mineral, kadar alkalinitas pun turut meningkat.

Selain nitrifikasi, alkalinitas juga sangat berhubungan dengan pH air tambak. Nilai pH bisa menurun akibat tingginya bahan organik pada perairan. Biasanya, hal ini terjadi ketika malam hingga dini hari.

Nilai pH turun disebabkan oleh proses respirasi dan produksi CO2 oleh fitoplankton dan semua organisme pada tambak. Sedangkan, pH biasanya naik ketika siang sampai sore hari.

Hal ini disebabkan oleh fotosintesis fitoplankton yang mengambil CO2 dalam perairan, yang kemudian diubah menjadi oksigen. Jika kadar alkalinitas tambak udang optimal, naik turunnya pH akan relatif rendah.

Dampak Tinggi Rendahnya Alkalinitas pada Perairan Tambak

Alkalinitas yang terlalu rendah akan menyebabkan udang sering melakukan pergantian cangkang atau molting. Udang yang terlalu sering molting akan menjadi rentan terkena penyakit dan ancaman kanibalisme karena kondisi udang yang lemah.

Selain itu, alkalinitas yang terlalu rendah juga dapat menyebabkan udang gagal molting sehingga udang mengalami kematian. Di sisi lain, jika alkalinitas terlalu tinggi, udang akan sulit melakukan molting sehingga pertumbuhannya tidak optimal. 

Meningkatnya kadar alkalinitas pada tambak disebabkan adanya peningkatan mineral pada air tambak. Kadar mineral yang terlalu tinggi akan menyebabkan kesadahan air. Akibatnya, pH akan naik dan air tambak menjadi basa. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan udang menjadi lambat.

Selain itu, kelebihan dan kekurangan alkalinitas akan mempengaruhi pH pada tambak udang. Apabila pH tidak stabil, nafsu makan udang menurun, pertumbuhan menjadi lambat, dan kesehatan udang pun terpengaruhi.

Cara Mengukur Alkalinitas Tambak Udang

Cara mengukur kadar alkalinitas pada tambak udang bisa dengan menggunakan metode titrasi asam basa atau volumetrik. Namun, metode ini akan menyulitkan Bapak/Ibu karena keterbatasan waktu dan alat laboratorium. Bapak/Ibu bisa menggunakan cara lain yang lebih mudah untuk mengukur alkalinitas, yakni menggunakan test kit alkalinitas.

Berikut adalah salah satu contoh cara mengukur alkalinitas menggunakan test kit dari JB Chemicals Thailand:

  1. Bilas wadah sampel sebanyak 3 kali dengan air tambak yang akan dicek.
  2. Isi wadah sampel dengan air tambak sebanyak 5 ml atau hingga batas yang sudah tertera.
  3. Teteskan reagen 1 sebanyak 1 tetes, lalu aduk hingga sampel berwarna biru.
  4. Teteskan reagen T secara perlahan (hitung jumlah tetesnya) hingga warna sampel berubah menjadi ungu.
  5. Setelah berubah menjadi warna ungu, tambahkan 1 tetes reagen T hingga larutan berubah warna menjadi oranye.
  6. Masukkan jumlah tetesan reagen T ke dalam rumus berikut:

 A x 17 = X  ppm

A = Total tetesan reagen T
X = Angka alkalinitas air tambak

Cara Mengoptimalkan Alkalinitas Tambak Udang

Nilai alkalinitas air pada tambak udang yang disarankan adalah antara 80-200 mg/L. Apabila alkalinitas berada di atas kadar optimal yang disarankan, maka Bapak/Ibu perlu melakukan pengenceran salinitas, pengenceran kepekatan plankton, dan oksigenasi yang cukup.

Apabila alkalinitas berada di bawah kadar optimal atau terlalu rendah, maka dapat ditingkatkan dengan pemberian kapur. Kapur berfungsi untuk menjaga stabilitas pH dan mempercepat proses penguraian bahan organik.

Konsultasikan Alkalinitas Tambak Udang dengan Ahli Budidaya!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Alkalinitas yang tidak optimal akan mengganggu produktivitas, bahkan menyebabkan kematian pada udang. Kalau Bapak/Ibu masih bingung terkait cara yang tepat untuk mendapatkan alkalinitas yang optimal, Bapak/Ibu bisa berkonsultasi dengan Ahli Budidaya eFishery melalui fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm. Tidak perlu khawatir, fitur Konsultasi Budidaya bisa Bapak/Ibu akses secara GRATIS tanpa biaya apapun.

Selain konsultasi tentang alkalinitas, di Konsultasi Budidaya Bapak/Ibu juga bisa berkonsultasi dan meminta saran seputar budidaya udang.

Isi formulir di atas untuk konsultasi GRATIS di Konsultasi Budidaya!

Sangga Sulistyo - Praktisi Aquaculture
Sangga Sulistyo - Praktisi Aquaculture

Sangga adalah praktisi Aquaculture yang memulai karirnya pada tahun 2003 dan sekarang menjadi Technical Support Manager eFishery untuk seluruh wilayah Indonesia

Pertanyaan Seputar Alkalinitas Tambak Udang

Alkalinitas pada tambak udang adalah salah satu faktor kualitas air yang menunjukkan kemampuan air untuk menstabilkan pH air tambak.

Alkalinitas yang terlalu tinggi pada tambak akan menyebabkan udang sulit melakukan molting. Kadar alkalinitas yang terlalu tinggi disebabkan oleh adanya peningkatan mineral pada air tambak. Kadar mineral yang terlalu tinggi ini akan menyebabkan kesadahan air. Akibatnya, pH akan naik dan air tambak menjadi basa. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan udang menjadi lambat.

  • Makmur, H. H. S. Suwoyo, M. Fahrur dan R. Syah. 2018. Pengaruh jumlah titik aerasi pada budidaya udang vaname, Litopenaeus vannamei. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 10(2): 727-738.
  • Sitanggang, L. P. dan Amanda, L. 2019. Analisa kualitas air alkalinitas dan kesadahan (hardness) pada pembesaran udang putih (Litopenaeus vannamei) di laboratorium animal health service binaan PT. Central Proteina Prima tbk. Medan. Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan. 1 (1): 1-7
  • Supriatna, M. Mahmudi, M. Musa dan Kusriani. Hubungan pH dengan parameter kualitas air pada tambak intensif udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Journal of Fisheries and Marine Research. 4 (3): 368-374.