alat tambak udang yang efektif optimalkan panen udang
alat tambak udang yang efektif optimalkan panen udang

11 Alat Tambak Udang yang Efektif Optimalkan Panen Udang!

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Sangga Sulistyo
Sangga Sulistyo

Praktisi Aquaculture

Kelengkapan alat tambak udang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang. Dengan adanya ketersediaan alat tambak udang yang memadai, maka proses budidaya udang akan makin optimal!

Alat tambak udang adalah hal utama yang harus dipersiapkan sebelum menjalankan budidaya. Alat-alat pada tambak udang berfungsi untuk membantu proses budidaya dan untuk mengecek kesehatan udang.

Oleh karena itu, sebelum memulai budidaya udang, Bapak/Ibu disarankan untuk mengetahui jenis dan manfaat berbagai macam alat yang digunakan untuk budidaya udang. Hal ini berguna untuk mempermudah dan mengoptimalkan budidaya udang yang sedang Bapak/Ibu jalani. 

Yuk, simak jenis alat tambak udang di sini!

Jenis-Jenis Alat Pendukung Tambak Udang

Ketersediaan alat-alat untuk budidaya udang vaname adalah hal utama yang harus Bapak/Ibu persiapkan sebelum menjalankan budidaya. Dengan memiliki peralatan yang lengkap, maka proses budidaya akan berjalan dengan optimal.

Alat yang digunakan untuk budidaya udang sangatlah beragam. Masing-masing alat memiliki jenis dan fungsi untuk memaksimalkan proses budidaya udang. Berikut adalah alat tambak udang yang harus Bapak/Ibu persiapkan sebelum memulai budidaya:

1. Aerator atau Kincir Air

Aerator atau kincir air sangat diperlukan untuk budidaya udang. Fungsi kincir air pada tambak adalah untuk menjaga kondisi oksigen terlarut dalam air, mengontrol kotoran dan lumpur, mencegah stratifikasi kualitas air, memaksimalkan feeding area, serta mengurangi daerah mati (area rendah oksigen).

Oksigen yang dibutuhkan akan bertambah seiring dengan meningkatnya biomassa udang di tambak. Masa puncak kebutuhan oksigen bagi udang adalah pada DOC 60-110. 

aerator atau kincir air tambak udang
Sumber: eFishery

Jumlah dan kekuatan kincir dapat Bapak/Ibu sesuaikan dengan luas kolam serta jumlah udang yang ditebar. Tata letak kincir air yang baik pada tambak sangatlah relatif. Namun, putaran kipas pada kincir air diharapkan bisa menghasilkan arus air yang dapat meratakan oksigen air tambak secara vertikal maupun horizontal.

Berikut tips yang perlu diperhatikan saat menata kincir air di kolam tambak udang:

  1. Gunakan kincir yang berkualitas baik.
  2. Perhatikan bahan dasar mesin kincir air. Bapak/Ibu dapat memilih mesin yang tahan karat.
  3. Perhatikan kombinasi antara arah dan posisi kincir air pada satu petakan tambak. Kombinasi tersebut harus menghasilkan pusaran air yang mengarahkan kotoran di dasar tambak ke arah pembuangan air tambak, sehingga kondisi air tambak tetap sehat.
  4. Perhatikan konstruksi tiang penyangga kincir air yang berada di tambak. Tiang penyangga kincir air harus kuat dan stabil.
  5. Tetapkan posisi dan arah kincir sesuai bentuk tambak. Sehingga, letak dan arah kincir air dapat berbeda-beda pada setiap tambak.
  6. Jumlah kincir yang digunakan harus sesuai dengan umur dan tingkat kepadatan udang di dalam tambak.

2. Geomembrane (Lapisan Plastik)

Geomembrane menjadi salah satu bahan yang sudah tidak asing lagi untuk digunakan pada tambak. Pasalnya, geomembrane sudah sering digunakan oleh Petambak sebagai dasar tambak air agar tambak tidak bercampur dengan tanah.

ilustrasi geomembrane tambak
Sumber: Caracek

Geomembrane merupakan lapisan plastik polietilen yang dikenal memiliki daya tahan tinggi, sehingga awet dan bisa digunakan untuk periode waktu yang cukup lama. Selain itu, geomembrane berfungsi untuk mencegah kebocoran tambak serta menjaga kualitas air agar tetap bersih dan tidak mudah tercemar.

3. Pompa Air

Dalam budidaya udang, kebutuhan pasokan air sangatlah penting. Hal tersebut mengharuskan Petambak untuk memilih pompa air dengan kualitas baik dan tahan lama. 

pompa air tambak udang
Sumber: Info Akuakultur

Fungsi pompa pada tambak adalah membantu proses pergantian air. Dalam proses pergantian air, Petambak memerlukan pompa yang dapat bekerja secara optimal. 

Pompa harus memiliki lapisan epoxy coating yang tebal dan memiliki proteksi terhadap korosi.

4. DO Meter

Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) adalah konsentrasi oksigen terlarut di dalam air. Nilai DO optimal udang adalah > 4-5 mg/l. Kandungan oksigen terlarut yang rendah atau < 1,5 mg/l akan bersifat lethal atau mematikan udang.

do meter tambak udang
Sumber: eFishery

Untuk mengetahui kadar DO pada air tambak, Bapak/Ibu bisa menggunakan DO meter. Penggunaan alat ini cukup mudah, Bapak/Ibu Petambak hanya perlu mencelupkan pen DO meter ke dalam air, kemudian tunggu hingga angka yang tertera pada monitor DO meter berhenti.

Pengecekkan dengan DO meter dapat Bapak/Ibu lakukan pada saat malam hari. Hal tersebut karena pada siang hari plankton menghasilkan oksigen, sedangkan pada malam hari plankton menggunakannya untuk respirasi.

5. pH Meter

Selama budidaya udang berlangsung, Bapak/Ibu Petambak harus memastikan pH air selalu dalam kondisi optimal. Oleh karena itu, Bapak/Ibu memerlukan pH meter untuk mengukur tingkat keasaman masing-masing kolam tambak.

ph meter tambak udang
Sumber: eFishery

Cara menggunakan pH meter cukup mudah. Bapak/Ibu hanya perlu mengambil sampel air tambak dan mencelupkan pH meter pada sampel air. Kemudian, pH meter akan secara otomatis menunjukkan angka pH dari sampel air tersebut. pH air yang optimal bagi udang adalah 7,5-8,5.

6. Refraktometer

Refraktometer digunakan untuk mengetahui tingkat salinitas pada air yang digunakan dalam tambak. Sebelum mulai memasukkan udang ke dalam tambak, Bapak/Ibu perlu mengetahui kadar salinitas pada air tambak agar tidak mengganggu pertumbuhan udang.

refraktometer alat ukur salinitas air tambak udang
Sumber: Laboratorium Solusi Indonesia

Kadar salinitas yang optimal untuk tambak udang adalah 15-25 ppt. Untuk itu, Bapak/Ibu perlu melakukan pengecekkan rutin terhadap salinitas di tambak. Hal tersebut untuk mengetahui salinitas tambak tiap harinya. Jika salinitas menurun, udang akan kekurangan mineral. 

7. Secchi Disk

Secchi disk digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air pada tambak. Air tambak yang terlalu keruh dapat mengakibatkan oksigen menjadi rendah, batas pandang udang berkurang, dan nafsu makan udang menjadi terganggu. Tentunya, hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan udang yang menjadi kurang optimal.

secchi disk alat ukur kekeruhan air tambak udang
Sumber: Science History Institute

Seperti namanya, secchi disk berbentuk lingkaran menyerupai cakram dengan permukaan berpola warna hitam dan putih. Cara menggunakannya cukup mudah. Bapak/Ibu dapat mengikatnya dengan tali dan memasukkannya ke dalam air. 

Tingkat kecerahan optimal pada budidaya udang adalah 30-40 cm. Apabila Bapak/Ibu melihat kecerahan air < 30 cm, maka perlu dilakukan pergantian air tambak hingga mencapai standar optimum.

Sedangkan, tingkat kecerahan air tambak udang > 40 cm, maka Bapak/Ibu perlu melakukan pemupukan ulang agar plankton di tambak dapat kembali tumbuh sesuai standar.

8. Selang Siphon

Siphon dalam budidaya udang adalah teknik yang digunakan untuk penyedotan lumpur di dasar tambak dengan menggunakan selang. Siphon berfungsi untuk menjaga kualitas air, mencegah penyakit, serta mengetahui adanya kematian dan molting pada udang. 

ilustrasi siphon tambak udang
Sumber: Info Akuakultur

Teknik siphon memanfaatkan gaya gravitasi dan tekanan air. Berikut adalah cara kerja metode siphon:

  1. Pasanglah saluran pembuangan air di luar tambak.
  2. Arahkan selang siphon pada lumpur di dasar kolam.
  3. Buanglah lumpur pada saluran pembuangan dengan selang siphon.
  4. Siapkan air pengganti setelah melakukan siphon pada tambak, karena pada proses siphon akan mengeluarkan beberapa air pada tambak.

9. Jala Udang

Jaring atau jala udang adalah salah satu peralatan tambak udang yang sangat diperlukan ketika panen tiba. Tak hanya itu, jaring udang juga diperlukan setiap hari untuk sampling udang dan digunakan untuk menghalau hama seperti kepiting yang akan masuk ke dalam tambak. 

jala udang
Sumber: eFishery

10. Anco Udang

Anco atau feeding tray adalah alat yang digunakan oleh Petambak untuk mengetahui tingkat konsumsi pakan pada udang. Bisa dikatakan bahwa anco dapat digunakan untuk mendeteksi nafsu makan udang, sehingga Petambak dapat menentukan jumlah pakan yang akan diberikan.

udang di anco
Sumber: eFishery

Pengamatan tingkat konsumsi pakan udang dengan anco dapat membantu Petambak dalam menentukan jumlah pakan. Tentu saja, penggunaan anco sangatlah efektif karena pakan yang Bapak/Ibu berikan tidak kurang maupun lebih.

Selain memantau efisiensi pakan, anco juga dapat digunakan untuk memonitor kesehatan udang. Dengan adanya pengecekan, Bapak/Ibu dapat memantau apakah udang yang Bapak/Ibu budidayakan terserang penyakit atau tidak.

11. eFeeder dari eFishery

eFeeder dari eFishery adalah auto feeder pakan udang yang mampu menekan angka FCR dan meningkatkan size udang dengan mudah. eFeeder terhubung dengan aplikasi sehingga Bapak/Ibu dapat dengan mudah mengatur frekuensi, takaran, dan jadwal pemberian pakan udang dari genggaman Bapak/Ibu.

efeeder auto feeder tambak udang
Sumber: eFishery

Budidaya Udang Lebih Mudah dengan eFarm

Kini budidaya udang vaname akan jadi lebih mudah dengan eFisheryeFishery merupakan aplikasi andalan para petambak karena memiliki banyak fitur dan produk yang dapat mendukung keberhasilan budidaya udang Bapak/Ibu. Salah satunya adalah fitur Konsultasi Budidaya yang memberikan akses untuk berkonsultasi dan berdiskusi langsung dengan ahli budidaya.

Isi form di bawah dan download aplikasi eFarm untuk mendapatkan banyak manfaatnya!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Sangga Sulistyo - Praktisi Aquaculture
Sangga Sulistyo - Praktisi Aquaculture

Sangga adalah praktisi Aquaculture yang memulai karirnya pada tahun 2003 dan sekarang menjadi Technical Support Manager eFishery untuk seluruh wilayah Indonesia

Pertanyaan Seputar Alat Tambak Udang

Dalam budidaya udang, alat tambak yang bisa digunakan oleh petambak, yaitu aerator, geomembrane, pompa air, DO meter, pH meter, refraktometer, secchi disk, selang siphon, jala udang, anco udang, dan efeeder alat pemberi pakan udang.

  • https://app.jala.tech/kabar_udang/peran-kincir-menjaga-oksigen-terlarut-do
  • https://app.jala.tech/kabar_udang/tips-menentukan-letak-dan-jumlah-kincir
  • https://budidayaudangvaname.com/peralatan-budidaya-udang-vaname
  • https://delosaqua.com/id/peralatan-tambak-udang-vaname/
  • https://www.isw.co.id/post/2018/01/22/kincir-air-aerator-bagi-tambak-dan-kegunaan
  • https://www.isw.co.id/post/peran-anco-dalam-budidaya-udang
  • https://www.isw.co.id/post/2017/02/07/alat-kualitas-air-perlu-dimiliki-petambak
  • https://www.isw.co.id/post/2019/03/01/manfaat-geomembrane-pada-tambak-udang
  • https://kincirair.id/2021/01/12/mengenal-siphon-pada-tambak-udang/