5 Jenis Alas Tambak untuk Budidaya yang Lebih Produktif

Alas tambak merupakan perlengkapan budidaya yang membatasi tanah dengan air tambak agar tidak bisa bercampur satu sama lain. Ada berbagai macam alas tambak yang bisa Bapak/Ibu pilih dalam budidaya, di antaranya adalah plastik UV, plastik mulsa, terpal, geomembrane, dan semen. Untuk mengetahui jenis alas tambak yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan budidaya, simak artikel ini sampai habis!

Manfaat Alas Tambak

Banyak Petambak yang masih memanfaatkan tanah sebagai alas tambak untuk menghemat anggaran budidaya. Namun, penggunaan tanah sebagai alas tambak ternyata dinilai kurang efektif dalam budidaya karena bisa menyerap air tambak yang bisa berujung pada kekurangan air di tambak. Padahal, air merupakan sumber daya yang langka terutama di musim kemarau. Maka dari itu, Bapak/Ibu membutuhkan alas tambak yang bisa menghalangi tanah untuk menyerap air. Selain itu, berikut adalah manfaat dasar lain dari alas tambak:

1. Menghalangi reaksi antara material organik dengan tanah yang menghasilkan gas beracun dan bisa menyebabkan penyakit pada udang.
2. Mengurangi penumpukan zat organik di dasar kolam.
3. Mengefisiensikan jumlah pakan udang karena tidak terserap tanah.
4. Memperbaiki kualitas udang budidaya.

Jenis Alas Tambak

Ada lima jenis alas tambak yang bisa Bapak/Ibu pertimbangkan untuk budidaya udang. Masing-masing dari kelima rekomendasi alas tambak tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri yang bisa Bapak/Ibu sesuaikan dengan kebutuhan budidaya. Berikut adalah ulasannya:

1. Plastik UV

Plastik UV merupakan salah satu alas tambak yang memberikan banyak manfaat pada tambak udang. Beberapa manfaatnya adalah:

• Menekan biaya pembuatan tambak udang karena daya tahannya yang tinggi terhadap cuaca dan tidak mudah sobek.
• Memudahkan pemanenan udang karena dapat diangkat bersamaan ketika panen.
• Membuat aroma udang tetap terjaga karena menghalangi tanah untuk bercampur dengan air tambak.
• Membantu dalam mengontrol kebutuhan air karena hanya membutuhkan sedikit air dibanding kolam yang hanya beralaskan tanah.

2. Plastik Mulsa

Penggunaan plastik mulsa pada tambak dapat mencegah munculnya partikel besi pada pematang, dasar, dan air tambak. Plastik mulsa banyak digunakan karena dapat mengeliminasi porositas, kebocoran air tambak, dan mencegah terjadinya pengadukan lumpur pada dasar tambak oleh arus kincir. 

Plastik mulsa memiliki beberapa jenis yang beredar di pasar, namun jenis yang paling baik untuk budidaya adalah yang berwarna hitam perak. Bagian perak dari plastik mulsa bisa memantulkan cahaya matahari yang bisa mengoptimalkan proses fotosintesis, menjaga kelembaban tambak, dan mengurangi risiko serangan penyakit. Sementara bagian hitamnya akan menjaga suhu di dasar menjadi hangat.

Harga plastik mulsa yang beredar pun tidak mahal, hanya Rp14.500 per 10 m²-nya. Namun, kekurangan dari plastik mulsa adalah masa pakainya yang sebentar dan mudah robek.

3. Terpal

Banyak Petambak yang memilih untuk menggunakan terpal karena harganya yang terjangkau dan cara pemasangannya yang mudah. Berdasarkan material pembuatannya, terpal dibedakan menjadi 2, yaitu terpal plastik dan terpal karet. Terpal plastik untuk alas kolam dapat dipakai hingga 2-3 tahun, sedangkan terpal karet bisa dipakai 5-6 tahun. Namun, biaya perawatan atau maintenance terpal di tambak terbilang cukup tinggi.

Faktor penting yang perlu Bapak/Ibu perhatikan dalam melapisi tambak dengan terpal adalah pembuatan rangka yang berfungsi sebagai penahan atau pendukung terpal. Rangka terpal dapat dibuat dari kayu, bambu, atau logam. Dalam hal ini, pastikan terpal dan rangkanya terpasang dengan kokoh dan tidak mudah copot.

4. Geomembrane

Geomembrane merupakan lembaran polimer sintetik yang cocok digunakan sebagai alas tambak udang. Ada 2 jenis geomembrane yang cocok bagi tambak udang, yaitu HDPE (High-Density Polyethylene) dan LDPE (Low-Density Polyethylene). 

Geomembrane banyak digunakan untuk tambak karena memiliki daya tahan tinggi, sehingga penggunaannya dapat berlangsung cukup lama. Beberapa Petambak berpendapat bahwasanya geomembrane lebih awet daripada terpal dan jenis plastik alas kolam lainnya. Untuk mengetahui keunggulan geomembrane bagi tambak udang, berikut adalah ulasannya:

• Membuat air tidak mudah keruh karena mampu menahan air untuk bercampur dengan tanah.
• Mengurangi potensi kebocoran air tambak karena terbuat dari bahan yang anti radiasi sinar matahari, tidak mudah tergores, maupun tertusuk.
• Menahan kontaminasi lumpur serta kotoran dari luar karena sifatnya yang kedap.
• Memudahkan Petambak untuk mengontrol udang karena geomembrane membuat air tambak jadi lebih jernih.
• Menghemat biaya budidaya karena bisa digunakan dalam jangka waktu 5-10 tahun.

Walaupun banyak keuntungan dari penggunaannya, material geomembrane yang kedap membuat kebocoran sulit dideteksi. Maka dari itu, jika memilih menggunakan geomembrane, Bapak/Ibu perlu melakukan pengecekan secara menyeluruh di setiap siklusnya.

5. Semen

Semen merupakan salah satu jenis alas tambak yang bisa bertahan hingga puluhan tahun. Namun, harga yang perlu Bapak/Ibu keluarkan untuk menggunakannya terbilang cukup mahal (lebih dari Rp75.000/m²). Selain bisa bertahan sangat lama, tambak udang yang dilapisi semen akan lebih aman dari serangan hama pembuat lubang, seperti kepiting. Selain itu, pematang kolam yang terbuat dari semen dapat menahan tekanan akibat ketinggian air karena daya tahannya.

Konsultasikan Penggunaan Alas Tambak Bersama Ahli Budidaya eFishery!