Budidaya udang menjadi bisnis yang kian menjanjikan. Namun, serangan wabah penyakit kerap menjadi masalah yang membayang-bayangi petambak udang. Wabah Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) dan Early Mortality Syndrome (EMS) menjadi pengunjung yang rutin menghampiri kolam & mengancam panen pembudidaya selama satu dekade terakhir.
eFishery melalui salah satu unit bisnisnya, eFisheryFarm menjawab kegelisahan tersebut dengan menghadirkan Disease Prevention System (DPS), program pencegahan wabah penyakit pada tambak udang dan solusi pengaturan kualitas air yang efektif serta ramah lingkungan dengan berbasis teknologi. Program ini diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 April 2021 lalu, bersama Gibran Huzaifah, CEO dan Co-founder eFishery, dan Bapak Bobby Haerul Anwar, Brand Ambassador eFisheryFarm. Acara tersebut juga dilengkapi dengan talkshow bersama kedua narasumber kita, dengan Dian Ayu sebagai pembawa acara.
Dikutip dari perbincangan mereka, Gibran berkata bahwa semua produk eFishery dibuat untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh Sahabat Pembudidaya, tak terkecuali DPS. Ketika survei ke lapangan, Gibran menemukan bahwa tak sedikit pembudidaya yang mengalami kerugian, bahkan gagal panen, karena penyakit yang mewabah.
Gibran menjelaskan bahwa sebagai bagian dari layanan DPS, teknisi eFishery akan melakukan pengecekan atau assessment tahap awal dengan output berupa biosecurity scoring untuk menentukan tingkat kerentanan tambak terhadap serangan penyakit. Tim eFishery juga akan melakukan pengecekan dan analisis kualitas air tambak secara rutin, serta memberikan laporan dan rekomendasi penanganan air. Selain itu, teknisi juga akan memberikan rekomendasi pemberian dosis disinfektan serta protokol dan konsultasi secara gratis apabila tambak terserang wabah, sehingga para petambak dapat berbudidaya dengan aman tanpa khawatir tambaknya terserang penyakit.
Hal tersebut telah dibuktikan oleh Pak Bobby, Brand Ambassador eFisheryFarm dan Petambak Udang dari Kelompok Tani Blue Vaname. Beliau menuturkan bahwa sempat terjadi pandemi kematian dini di tempat tambaknya beroperasi di Subang. Tak hanya itu, blooming plankton juga kerap terjadi di tambak beliau ketika memasuki DOC di atas 50, ditambah kematian ngapas di DOC 70 sampai panen yang diduga disebabkan oleh Myo atau Infectious Myonecrosis Virus (IMNV).
Pak Bobby dan petambak lainnya dari Kelompok Tani Blue Vaname kemudian memutuskan untuk mencoba produk DPS dari eFishery. “Hasilnya, budidaya udang saya terhindar dari kematian dini, tidak terjadi blooming plankton, dan ketika terjadi kematian di DOC 70 dapat langsung dihentikan dengan melakukan outbreak protocol dari program DPS,” jelasnya. Selain terhindar dari wabah penyakit, Pak Bobby juga merasakan langsung berbagai keuntungan dari produk DPS tersebut, di antaranya peningkatan rata-rata pendapatan yang mencapai angka 111,27% per meter persegi.
Pak Bobby berpesan untuk tidak alergi dalam menggunakan teknologi baru yang menurutnya terbukti mampu meningkatkan penghasilan dan mencegah penyakit pada udang. Beliau menambahkan bahwa penggunaan DPS adalah investasi yang baik jika dibandingkan dengan kerugian ketika tambak diserang wabah yang dapat mengakibatkan gagal panen. Harganya cukup terjangkau untuk memastikan tambak terhindar dari serangan wabah penyakit sehingga pembudidaya merasa tenang dalam berbudidaya udang.
Program Disease Prevention System dari eFishery bisa didapatkan dengan cara berlangganan per bulan, dengan harga mulai dari Rp 1,8 juta.
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.