Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Syavin Pristiwayuning
Penulis Makalah Ilmiah Perikanan
Saat ini budidaya udang dapat dilakukan dengan skala kecil lho, Bapak/Ibu! Modal tambak udang skala kecil pun juga tidak sebesar modal tambak udang semi intensif dan intensif. Jika Bapak/Ibu menekuninya dengan serius, Bapak/Ibu dapat menghasilkan keuntungan tinggi dan bisa memperbesar usaha budidaya.
Yuk, baca artikel ini untuk mengetahui cara budidaya udang di lahan sempit!
Potensi Budidaya Udang Skala Kecil
Udang adalah salah satu komoditas yang memiliki permintaan dan harga yang makin meningkat. Selain itu, udang memiliki cita rasa khas yang lezat sehingga banyak orang yang menggemarinya. Tak heran, banyak orang mencari udang untuk dijadikan sebagai bahan olahan pembuat makanan.
Hal tersebut sangat membuka peluang bagi Bapak/Ibu yang tertarik memulai usaha budidaya udang. Saat ini, budidaya udang vaname skala mini dikenal lebih menguntungkan, karena dapat mendukung upaya ketahanan pangan keluarga, sekaligus menjadi pendapatan tambahan yang cukup menjanjikan.
Walaupun Bapak/Ibu akan mengeluarkan modal awal yang cukup besar, yaitu sekitar 60 juta. Namun, keuntungan yang bisa didapatkan pada saat panen pertama kurang lebih mencapai 30 juta. Sehingga, modal yang Bapak/Ibu keluarkan dapat tertutupi pada saat panen kedua, ketiga, dan seterusnya.
Untuk melakukan sistem ini, Bapak/Ibu dapat memanfaatkan lahan kosong yang ada atau tidak terpakai milik Bapak/Ibu. Dengan demikian, peluang udang terkena penyakit lebih bisa diminimalkan lantaran kolam budidaya tidak bersentuhan langsung dengan perairan bebas, baik tambak maupun laut. Oleh karena itu, pencemaran air pada kolam budidaya udang dapat lebih dikontrol.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Terdapat alat dan bahan yang dibutuhkan untuk memulai budidaya udang skala kecil. Peralatan yang bisa Bapak/Ibu gunakan untuk membudidayakan udang, terdiri dari:
- Kolam Terpal Ukuran 1000 ㎡
- Pompa Air
- Kincir Air
- Peralatan Panen
- Peralatan Listrik
- Pembersih Kolam
- Test Kit Analisa Kualitas Air
Kelengkapan alat tambak udang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname. Dengan adanya ketersediaan alat tambak udang yang memadai, maka proses budidaya akan makin optimal!
Selain alat-alat tambak udang, Bapak/Ibu juga perlu mengetahui bahan-bahan yang digunakan untuk budidaya udang vaname di kolam kecil, di antaranya:
- Benih Udang
- Pakan Udang
- Probiotik
- Feed Additive
- Pupuk
- Vitamin
- Obat-Obatan
Jumlah bahan yang Bapak/Ibu gunakan dapat disesuaikan dengan luas kolam. Apabila Bapak/Ibu menggunakan kolam dengan luas 1000 ㎡, maka Bapak/Ibu dapat menggunakan benur sebanyak 59.000-70.000 dalam 1 siklus budidaya.
Bagi Bapak/Ibu yang penasaran tentang berapa estimasi biaya yang akan dikeluarkan, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, ya!
Analisis Modal Budidaya Udang Skala Kecil
Setelah mengetahui alat dan bahan yang diperlukan untuk memulai budidaya udang vaname di kolam kecil, saatnya Bapak/Ibu melakukan analisis usahanya. Dalam budidaya udang skala kecil, ada 2 jenis modal yang harus disiapkan, yaitu modal yang dikeluarkan saat awal budidaya dan modal yang dikeluarkan setiap bulannya.
Di sini, asumsi ukuran kolam udang vaname mini yang digunakan adalah 1000 ㎡. Yuk, lihat rincian modal awal yang harus dipersiapkan!
Dari tabel di atas, total modal awal budidaya udang skala kecil adalah Rp59.400.000 dengan total biaya penyusutannya adalah Rp792.000 per bulan.Â
Selain biaya tersebut, ada biaya yang harus Bapak/Ibu keluarkan setiap bulannya. Untuk mencapai size 50, biasanya udang membutuhkan waktu selama 3 bulan. Dalam budidaya udang, jika udang didefinisikan sebagai size 50, artinya ada 50 ekor udang dalam setiap 1 kg nya. Yuk, lihat tabel di bawah ini untuk mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan selama 3 bulan budidaya!
Dari tabel tersebut, total biaya per siklus yang dikeluarkan untuk budidaya udang skala kecil adalah Rp43.796.000.
Keuntungan Usaha Budidaya Udang Skala Kecil
Setelah Bapak/Ibu mengetahui modal awal dan biaya budidaya udang selama 1 siklus, berikut merupakan perhitungan analisis untung rugi budidaya udang skala kecil:
Dari total biaya per siklus yang dikeluarkan sebesar Rp 43.796.000, Bapak/Ibu akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 83.300.000 dengan keuntungan sebesar Rp 39.504.000.
Perlu Bapak/Ibu ketahui, dari 70.000 benur udang yang ditebar, besar kemungkinan tidak semua benur akan bertahan sampai masa panen. Selama siklus budidaya berlangsung, kita ambil contoh estimasi kematian benur udang adalah 15%. Dengan begitu, persentase survival rate (SR) udang vaname adalah 85%.
Dengan keberhasilan budidaya udang vaname sebesar 85%, maka jumlah udang yang berhasil Bapak/Ibu panen sebanyak 59.500 ekor udang. Jika setelah di panen bobot udang berada pada size 50, maka dari 70.000 benur udang yang ditebar memiliki hasil panen sebesar 1.190 kg.
Dengan demikian, margin keuntungan yang akan didapatkan sebesar 47,42%. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan yang akan didapatkan sebesar 47,42% dari total keseluruhan penerimaan, di mana sisanya sebesar 52,58% digunakan untuk biaya selama budidaya.
Kemudian, R/C ratio menunjukkan angka 1,90 yang berarti usaha budidaya ini layak untuk dilakukan karena total penerimaan lebih besar daripada total biaya, di mana setiap Rp 1 yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,90 dan keuntungan sebesar Rp0,90.
Cara Budidaya Udang Skala Kecil
Setelah Bapak/Ibu menghitung estimasi modal tambak udang skala kecil, saatnya Bapak/Ibu mengetahui cara budidaya udang di kolam sempit! Pada budidaya udang terdapat 2 cara budidaya, yaitu tahap persiapan dan teknis budidaya. Berikut adalah penjelasannya:
1. Tahap Persiapan Budidaya
a. Persiapan Kelayakan Tambak
Tahap persiapan kelayakan tambak bertujuan untuk mempercepat proses oksidasi yang dapat membuang gas-gas beracun dan membunuh bibit hama penyakit di dasar tambak. Tahap ini dilakukan dengan mengeringkan tambak dan mengembalikan pH tambak ke tingkat keasaman 7,5-8,5.
b. Pembuatan Pakan Alami
Pada tahap ini, Bapak/Ibu perlu mempersiapkan pakan alami bagi udang. Fungsi pakan alami adalah sebagai sumber protein untuk udang. Selain itu, pakan alami juga dapat membantu menyerap amonia, memberantas bakteri yang merugikan, menghasilkan oksigen, dan menstabilkan suhu air.
2. Teknis Budidaya
a. Penebaran Benur
Dalam budidaya udang, Bapak/Ibu perlu memilih benur yang sehat, bersertifikat, dan berukuran minimal 0,8 cm. Selain itu, Bapak/Ibu perlu memperhatikan kepadatan benur. Pada budidaya udang vaname skala mini, bapak/Ibu dapat menebar benur dengan kepadatan 59-70 ekor/㎡.
b. Manajemen Pakan
Pakan adalah komponen penting pada budidaya udang vaname. Tingginya harga pakan membuat Bapak/Ibu harus mengatur jumlah pakan dengan baik agar budidaya tidak mengalami kerugian.
Dengan demikian, Bapak/Ibu perlu mengetahui cara pemberian dan jenis pakan untuk udang vaname sesuai dengan kebutuhan dan umurnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel pakan udang vaname berikut!
c. Monitoring Kualitas Air
Monitoring kualitas air budidaya udang adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk memantau perubahan atau fluktuasi parameter kualitas air selama budidaya berlangsung. Monitoring kualitas air juga berguna untuk mempermudah pengelolaan air tambak udang vaname apabila terjadi perubahan kualitas air di luar kisaran optimal udang.
Berikut adalah tabel kualitas air optimal untuk budidaya udang vaname:
d. Pemberian Probiotik dan Obat-Obatan
Perawatan udang dapat dilakukan seperti memberikan probiotik dan multivitamin untuk menjaga kesehatan udang vaname. Selain itu, tambak udang juga harus diberikan desinfektan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembawa penyakit.
e. Panen
Sebelum Bapak/Ibu melakukan proses panen, sebaiknya Bapak/Ibu memberikan kapur pada tambak untuk mencegah molting (proses pergantian cangkang) pada saat panen.Â
Pemanenan dapat dilakukan setelah umur pemeliharaan 110-130 hari atau saat bobot udang sudah mencapai 16-20 gram/ekor. Untuk menjaga mutu udang, Bapak/Ibu dapat melakukan pemanenan secara keseluruhan (panen total) atau sebagian (panen parsial) dengan menggunakan jala.
Konsultasi dengan Ahlinya Sebelum Mulai Budidaya Udang Skala Kecil
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Setelah Bapak/Ibu mengetahui informasi mengenai cara budidaya dan analisis modal tambak udang skala kecil, mungkin saja Bapak/Ibu memiliki pertanyaan dan ingin berkonsultasi dengan Ahli budidaya.
Untuk memudahkan Bapak/Ibu melakukan konsultasi, eFishery menghadirkan fitur Konsultasi Budidaya pada aplikasi eFarm. Fitur ini adalah solusi terbaik untuk Bapak/Ibu yang ingin menyelesaikan permasalahan seputar budidaya udang, yang nantinya akan dijawab oleh ahli Akuakultur.
Keunggulan lainnya adalah Bapak/Ibu dapat mengaksesnya secara gratis, lho! Jadi, tunggu apalagi? Yuk, konsultasikan permasalahan budidaya dengan mudah dan tepat!
Syavin Pristiwayuning - Penulis Makalah Ilmiah Perikanan
Berpengalaman sebagai asisten koordinator pelatihan teknisi pada tahun 2020 dan saat ini aktif sebagai Technical Support Online di eFishery
Pertanyaan Seputar Modal Tambak Udang Skala Kecil
Ya, budidaya skala rumah tangga sangatlah menguntungkan, Bapak/Ibu bisa mendapatkan keuntungan kurang lebih 30 juta dalam 1 siklus budidaya.
Dalam budidaya udang skala kecil, Bapak/Ibu perlu memperhatikan manajemen pakan, manajemen kualitas air, dan melakukan evaluasi dasar tambak agar kondisi tambak dan pertumbuhan udang selalu optimal.
- https://delosaqua.com/id/cara-mengelola-tambak-udang/
- https://gdm.id/budidaya-udang-vaname-air-tawar/
- http://trobosaqua.com/detail-berita/2017/01/15/13/8329/tambak-udang-skala-mini-di-madura
- https://trubus.id/vannamei-di-kolam-mini/
- http://www.budilaksono.com/2018/03/menikmati-keuntungan-bisnis-udang.html