Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Laksono Radityo
Praktisi Budidaya Udang
Halo Bapak/Ibu Petambak! Apakah Bapak/Ibu ingin budidaya udang vaname yang hemat air? Jika ya, budidaya udang vaname sistem RAS (Recirculating Aquaculture System) patut dicoba. Cari tahu bagaimana bisa budidaya udang vaname sistem ras bisa menghemat penggunaan air dan memperbaiki sirkulasi air tambak udang di artikel ini, yuk!
Apa itu Budidaya Udang Vaname Sistem RAS?Ā
Budidaya udang vaname sistem RAS bekerja dengan mengolah kembali air yang digunakan dalam budidaya. Sistem ini juga menerapkan biofiltrasi untuk meminimalisir jumlah amonia yang terionisasi maupun yang tidak terionisasi. RAS merupakan salah satu pilihan teknologi yang banyak digunakan untuk kegiatan budidaya perikanan secara intensif. Penggunaan sistem RAS pada budidaya udang vaname menjadi sebuah solusi dalam pemanfaatan air secara maksimal yang akan memperbaiki kualitas air selama proses budidaya.Ā
Budidaya udang dengan sistem RAS atau budidaya udang berbasis sirkulasi air merupakan sebuah sistem yang mengacu pada teknologi filtrasi. RAS merupakan rangkaian teknologi yang diterapkan dalam sistem budidaya intensif dengan menggunakan infrastruktur yang memungkinkan pemanfaatan air secara terus menerus (resirkulasi air). Prinsip dasar RAS adalah memanfaatkan air tambak secara berulang-ulang dengan mengendalikan beberapa indikator kualitas air agar tetap pada kondisi prima.
Pada penerapannya sistem RAS ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu RAS dengan resirkulasi tertutup dan RAS dengan resirkulasi semi tertutup. Pada RAS dengan resirkulasi tertutup, air akan didaur ulang 100% oleh sistem. Sedangkan, RAS dengan resirkulasi semi tertutup hanya mendaur ulang sebagian air buangan, sehingga sistem ini masih membutuhkan penambahan air dari luar.
Keunggulan Sistem RASĀ
Untuk mengenal sistem RAS secara lebih lanjut, yuk ketahui 4 keunggulan sistem RAS yang menguntungkan budidaya udang vaname!
- Minimalisir Pemanfaatan Air Bersih Secara Berlebihan
Teknologi RAS memiliki tujuan utama untuk menghemat air. Dengan teknologi ini, tidak akan ada air yang dibuang hingga siklus budidaya berakhir. Air yang pertama masuk ke dalam kolam akan dipurifikasi dan digunakan secara terus menerus sampai panen.
- Cocok untuk Budidaya di Lahan Terbatas
Budidaya dengan sistem RAS sangat tepat digunakan untuk tambak yang memiliki sumber air yang kecil serta lahan yang terbatas. Salah satu contohnya adalah tambak yang terletak di perkotaan atau wilayah padat penduduk lainya. Hal ini tidak terlepas dari keunggulan sistem RAS yang hanya membutuhkan kolam berukuran kecil dengan kepadatan tebar yang melebihi kolam-kolam yang tidak menggunakan sistem ini.
- Pemanenan yang Mudah
Dibandingkan sistem konvensional, teknologi RAS juga memiliki keunggulan dalam pemanenan udang. Keunggulan tersebut tidak terlepas dari ukuran kolam yang kecil, sehingga lebih mudah dijangkau ketika proses pemanenan berlangsung.
- Kemudahan dalam Mengontrol Penyakit Udang
Penyakit merupakan suatu permasalahan yang rumit dalam siklus budidaya, biasanya banyak kasus lebih dari satu penyakit menyerang ekosistem budidaya. Dalam sistem RAS, deteksi penyakit udang akan lebih mudah diketahui penyebabnya karena proses manajemen lingkungan jadi lebih mudah.
Kelemahan Sistem RAS
Di samping keunggulannya yang menggiurkan, sistem RAS juga mempunyai kelemahan yang harus Bapak/Ibu pertimbangkan. Berikut adalah kelemahan sistem RAS:
- Kebanyakan Diterapkan Pada Ruangan Tertutup
Media budidaya yang menggunakan teknologi RAS biasanya dilakukan di tempat tertutup karena teknologi ini hanya membutuhkan sinar matahari dalam dosis kecil. Sinar matahari dengan dosis kecil ini dibutuhkan untuk membunuh bibit penyakit, memacu pertumbuhan tulang udang, dan menyegarkan udang agar nafsu makannya bertambah. Jadi, dibutuhkan jendela dan atap sebagai celah masuknya sinar matahari.
- Banyaknya Biaya yang Harus Dikeluarkan
Untuk menerapkan teknologi RAS dalam budidaya udang vaname, ada beberapa biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk membeli pompa air, oksigen, pembuatan kolam, bioball, zeolit, dan arang. Biaya tersebut cukup menguras anggaran terlebih jika padat tebar udang vaname tinggi. Biaya listrik untuk menghidupkan pompa yang menghasilkan oksigen akan jadi lebih mahal karena hal ini.
- Perawatan
Secara teknis, perawatan RAS sebenarnya mudah, hanya saja butuh kedisiplinan setiap hari dalam pengecekan filter, kotoran yang mengendap, kualitas air, dll. Hal ini dikarenakan kebocoran pipa, kerusakan pompa, dan lain-lain bisa terjadi kapan saja tanpa peringatan. Jadi, pengecekan dan perawatan dibutuhkan setiap hari.
- Kurang Cocok untuk Daerah yang Sering Mati Listrik
Teknologi RAS cocok digunakan di wilayah dengan listrik yang mengalir 24 jam sehari. Pemadaman listrik akan sangat berbahaya bagi udang karena pompa yang mati bisa membuat udang kekurangan oksigen.
Alat-Alat untuk Budidaya Udang Vaname Sistem RASĀ
Dalam pelaksanaanya, teknologi RAS menerapkan prinsip fisika, kimia, dan biologis. Ketiga prinsip tersebut meliputi filter, media karbon, sinar ultraviolet (UV), dan generator oksigen yang berfungsi untuk mengontrol dan menstabilkan kondisi lingkungan udang. Selain keempat alat di atas, berikut adalah alat-alat lain yang dibutuhkan dalam budidaya udang vaname sistem RAS:
- Bak beton kapasitas 30.000 LĀ
- Tandon air
- Pipa PVC
- Aerator
- Pompa air
- Karpet
- Koral mati
- Arang kayu
- Refraktometer
- DO meter
- Termometer
- Kertas pH
- Timbangan digital
- Tabung reaksi
- Cawan petri
- Api bunsen
- Blender
- Pipet tetes
- Botol 600 mlĀ
Cara Budidaya Udang Vaname Sistem RASĀ
Keterangan:
1. Tangki: Sebagai kolam budidaya udang
2. Filtrasi Mekanik: Untuk menghilangkan limbah padat dari lingkungan budidaya.
3. Filtrasi Biologi: Untuk mengubah amonia dari kotoran ikan menjadi senyawa yang tidak berbahaya.
4. Pompa: Sebagai pengalir air melalui sistem secara efisien.
5. Tempat Oksigenasi dan Penghilangan Gas: Untuk mempertahankan tingkat optimal oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen.
6. Desinfektor UV dan Ozon: Untuk menghilangkan patogen berbahaya seperti virus dan bakteri dari air.
7. Pemantauan dan Kontrol: Untuk memantau semua aspek operasi, mengaktifkan fungsi untuk diotomatisasi, dan mengeluarkan peringatan jika terjadi kesalahan.
8. Auto Feeder: Untuk menyederhanakan proses pemberian makan dengan mengontrol waktu dan jumlah pemberian pakan.
9. Penanganan udang: Untuk memindahkan udang dari tangki budidaya untuk penilaian, penghitungan, dan pemanenan.
1. Persiapan Bak Pemeliharaan
Persiapan bak budidaya menggunakan sistem RAS dimulai dengan mensterilkan bak melalui proses pencucian dan klorinasi. Setelah steril, bak dipasangi 5 filter yang terdiri dari:
- Filter 1 yaitu, karpet untuk menyaring material yang tersuspensi dalam air.
- Filter 2 yaitu, skimer untuk menangkap material atau partikel berukuran mikro dalam air.
- Filter 3 yaitu, karang jahe yang berfungsi sebagai tempat hidupnya bakteri.
- Filter 4 yaitu, bioball yang berfungsi sebagai tempat hidup bakteri.Ā
- Filter 5 yaitu, arang kayu yang berfungsi untuk menyerap senyawa limbah di dalam air.Ā
2. Pemberian Pakan
Pemberian pakan dilakukan sebanyak 4-6 kali sehari dengan jadwal pemberian pada jam 07:00, 10:00, 13:00, 16:00, 19:00, dan 22:00. Persentase pemberian pakan adalah sebanyak 10% dari biomassa udang dengan taksiran SR (Survival Rate) 80%.
3. Pengecekan Kualitas Air
Pengecekan kualitas air dilakukan dengan mengambil sampel amonium, nitrit, dan TSS pada bak pemeliharaan. Pengambilan sampel untuk pengecekan air biasanya dilakukan 1 minggu sebelum penebaran benur dan 1 minggu setelah penebaran benur, berulang sampai panen. Setelah sampel diambil, Bapak/Ibu bisa membawanya ke laboratorium uji BPIUUK (Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan) untuk diuji menggunakan metode kolorimetri. Selain itu, pengambilan sampel harian seperti DO, pH, suhu, salinitas yang dilaksanakan langsung di tempat pemeliharaan juga diperlukan. Pengambilan sampel pH, kecerahan air, dan salinitas dilakukan 2 kali sehara pada pagi dan sore hari. Sedangkan, pengambilan sampel DO biasa dilakukan 1-2 kali sehari pada dini dan sore hari.
Untuk pengecekkan kualitas air mingguan biasanya dilakukan 1 minggu sebelum tebar, dan 1 minggu setelah tebar, berulang sampai panen (tidak hanya 10 kali). Karena itu menyesuaikan dari target budidaya dan lama budidaya udang itu sendiri
4. Pengecekan Total Bakteri dan Vibrio
Pengambilan sampel air untuk total bakteri dan total vibrio dilakukan dengan cara mengambil sampel air pada permukaan bak pemeliharaan menggunakan botol. Setelah itu, bawa botol yang berisi sampel ke ke laboratorium uji BPIUUK. Pengambilan sampel air untuk kelimpahan mikroba dilakukan setiap seminggu sekali dan biasanya disamakan waktunya dengan pengecekkan kualitas air mingguan.
Dapatkan Saran Budidaya Langsung dari Ahli Udang di Fitur Konsultasi Budidaya!
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Budidaya udang vaname sistem RAS memang sedikit berbeda dengan budidaya udang vaname pada umumnya karena ada beberapa hal yang harus ditambah. Jika Bapak/Ibu masih bingung cara membudidayakan udang vaname dengan sistem ini, Bapak/Ibu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli budidaya udang eFishery melalui fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm. Selain bisa berkonsultasi langsung dengan ahli budidaya udang, di aplikasi eFarm Bapak/Ibu juga bisa mencari informasi lain seputar budidaya udang.
Yuk konsultasi budidaya udang Bapak/Ibu diĀ Konsultasi Budidaya eFarm!
Laksono Radityo - Praktisi Budidaya Udang
Berpengalaman sebagai asisten riset perikanan dan teknisi tambak udang. Saat ini aktif sebagai Technical Support Online di eFishery
- https://ojs.unud.ac.id/index.php/blje/article/download/80614/45506
- https://www.deheus.id/cari/berita-dan-artikel/recirculating-aquaculture-systems-ras-seberapa-pentingkah-untuk-meningkatkan-jumlah-produksi
- https://www.indotelko.com/read/1644029050/ras-teknologi-pertambakan-udang-dari-startup-fistx
- https://www.mdpi.com/2076-3417/11/20/9478