Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Syavin Pristiwayuning
Penulis Makalah Ilmiah Perikanan
Dalam menjalankan usaha, menyiapkan modal tambak udang merupakan hal krusial yang perlu dipersiapkan dengan matang oleh Petambak. Modal merupakan dana awal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis tambak udang.
Setelah Bapak/Ibu mengetahui berapa modal yang akan dikeluarkan, Bapak/Ibu dapat menghitung keuntungan yang akan didapatkan. Keuntungan yang dihasilkan dari bisnis budidaya udang cukup menggiurkan. Bahkan, beberapa Petambak udang bisa mendapat penghasilan tambak udang hingga Rp200-300 juta/siklus.
Bagi Bapak/Ibu yang tertarik untuk memulai budidaya udang vaname, membaca artikel ini adalah pilihan yang tepat. Di sini akan dijelaskan secara lengkap tentang bagaimana menghitung keuntungan dan modal budidaya udang vaname. Simak artikel ini hingga selesai, ya!
Potensi Bisnis Budidaya Udang
Budidaya udang adalah bisnis yang terus meningkat setiap harinya. Pasalnya, permintaan pasar domestik maupun global terhadap udang sangat tinggi dan terus meningkat. Hal tersebut dikarenakan banyak orang yang gemar mengonsumsi udang, mengingat udang memiliki citarasa yang khas, daging tebal, serta memiliki kandungan protein yang tinggi.
Mengingat Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia, potensi untuk melakukan bisnis budidaya udang cukup besar. Pada tahun 2021, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor udang terbesar di dunia. Indonesia menduduki peringkat ke-4 setelah India, Ecuador, dan Vietnam.
Oleh karena itu, apabila Bapak/Ibu tertarik dengan bisnis budidaya udang, maka bisnis ini masih terbilang cukup menggiurkan. Ada banyak faktor yang menjadikan bisnis budidaya udang vaname mempunyai prospek yang bagus hingga beberapa waktu ke depan, di antaranya:
- Udang vaname merupakan komoditas ekspor yang sangat potensial.
- Tingkat konsumsi terhadap udang terus meningkat.
- Masa pemeliharaan relatif cepat, berkisar 3-4 bulan. Umumnya, udang dapat dipanen ketika DOC 100, tergantung pada setiap jenisnya.
- Penjualan hasil panen udang vaname relatif cukup mudah dibandingkan jenis udang lainnya.
Keuntungan dari bisnis budidaya udang vaname sangat banyak bukan? Yuk, simak lebih dalam tentang cara menghitung modal dan keuntungan budidaya udang vaname!
Modal Bisnis Budidaya Udang
Setelah mengetahui prospek bisnis dan keunggulan budidaya udang, saatnya Bapak/Ibu untuk melakukan analisa usaha budidaya udang vaname. Dalam artikel ini akan dibahas tentang analisa biaya budidaya udang vaname menggunakan sistem semi intensif dan intensif.
Dalam budidaya tambak semi intensif, padat tebar udang kisaran 30-80 ekor/meter. Tambak ini juga terbilang mudah dikontrol karena padat tebar yang masih tidak terlalu padat, sehingga pengelolaan air cenderung lebih mudah.
Sedangkan tambak intensif, padat tebarnya kisaran 100-150 ekor/meter. Tambak intensif cenderung membutuhkan fokus lebih besar dalam pengelolaan airnya. Hal ini dikarenakan tingginya padat tebar, sehingga akan menghasilkan bahan organik yang lebih tinggi yang berasal dari sisa pakan, kotoran udang, dan tumpukan mikroorganisme yang mati seperti bakteri dan plankton.
Berikut merupakan contoh estimasi analisa biaya budidaya udang dengan sistem semi intensif dan intensif:
A. Estimasi Analisa Biaya Budidaya Udang Vaname Sistem Semi Intensif
Dalam melakukan budidaya udang, berikut adalah tabel estimasi biaya budidaya udang sistem semi intensif pada studi kasus salah satu Petambak udang di Serang, Banten pada tahun 2022:
Dari tabel tersebut, total biaya investasi budidaya udang sistem semi intensif adalah Rp504.140.000 dengan total biaya penyusutannya adalah Rp6.721.867 per bulan. Setelah mengetahui estimasi biaya investasi, berikut merupakan estimasi analisa biaya per siklus:
Dari tabel di atas, total biaya per siklus yang dikeluarkan untuk budidaya udang vaname sistem semi intensif adalah Rp290.787.467.
Setelah diketahui biaya budidaya udang selama 1 siklus, berikut merupakan perhitungan analisa untung rugi budidaya udang vaname semi intensif dari Petambak Banten ini pada tahun 2022:
Dari total biaya per siklus yang dikeluarkan sebesar Rp290.787.467, Petambak dari Banten ini mendapatkan penerimaan sebesar Rp560.000.000 dengan keuntungan sebesar Rp269.212.533.
Margin keuntungan yang didapatkan oleh Petambak dari Banten memulai budidaya udang semi intensif yaitu sebesar 48,07%. Hal ini menunjukkan bahwa Petambak mampu mendapatkan keuntungan sebesar 48,07% dari total keseluruhan penerimaan, di mana sisanya sebesar 51,93% digunakan untuk biaya selama budidaya.
Kemudian, R/C ratio menunjukkan angka 1,93 yang berarti usaha budidaya ini layak untuk dilakukan karena total penerimaan lebih besar daripada total biaya di mana setiap Rp1 yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,93 dan keuntungan sebesar Rp0,93.
B. Estimasi Analisa Biaya Budidaya Udang Vaname Sistem Intensif
Setelah mengetahui estimasi biaya budidaya udang semi intensif, Bapak/Ibu juga perlu mengetahui estimasi analisa budidaya udang sistem intensif pada studi kasus yang sama, yaitu salah satu Petambak udang di Serang, Banten pada tahun 2022:
Dari tabel tersebut, total biaya investasi budidaya udang sistem intensif adalah Rp672.540.000 dengan total biaya penyusutannya adalah Rp8.967.200 per bulan.
Setelah mengetahui estimasi biaya investasi, berikut merupakan estimasi biaya per siklus:
Dari tabel di atas, total biaya per siklus yang dikeluarkan untuk budidaya udang vaname sistem intensif adalah Rp388.368.800.
Setelah diketahui biaya budidaya udang selama 1 siklus, berikut merupakan perhitungan analisa untung rugi budidaya udang vaname intensif dari Petambak Banten ini pada tahun 2022:
Dari total biaya per siklus yang dikeluarkan sebesar Rp388.368.800, Petambak dari Banten ini mendapatkan penerimaan sebesar Rp700.000.000 dengan keuntungan sebesar Rp311.631.200.
Margin keuntungan yang didapatkan oleh Petambak dari Banten memulai budidaya udang intensif yaitu sebesar 44,52%. Hal ini menunjukkan, Petambak mampu mendapatkan keuntungan sebesar 44,52% dari total keseluruhan penerimaan, di mana sisanya sebesar 55,48% digunakan untuk biaya selama budidaya.
Selanjutnya, R/C ratio menunjukkan angka 1,80 yang berarti usaha budidaya ini layak untuk dilakukan karena total penerimaan lebih besar daripada total biaya di mana setiap Rp1 yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,80 dan keuntungan sebesar Rp0,80.
Perhitungan tersebut adalah perhitungan estimasi, karena akan ada banyak faktor yang dapat mengubah angka biaya dan penerimaan saat panen. Apabila Bapak/Ibu ingin menambah alat-alat lain atau jumlah benih yang dibudidayakan, tentu saja biaya bulanan yang harus Bapak/Ibu keluarkan jadi lebih tinggi.
Untuk mendapatkan panen maksimal, maka Bapak/Ibu dapat melakukan hal-hal seperti:
- Memberikan pakan dengan nutrisi tinggi.
- Menghitung pakan sesuai takaran dan kebutuhan.
- Mencegah masuknya penyakit dan wabah.
- Menggunakan probiotik sesuai rekomendasi dan kebutuhan.
- Menjaga kebersihan dan menerapkan biosecurity .
Dengan melakukan budidaya udang sesuai dengan SOP dan standar budidaya, maka udang akan lebih bisa bertahan dari serangan penyakit. Hal ini dikarenakan udang berada dalam kondisi yang sesuai dengan standar budidaya.
Hal tersebut, dapat membuat udang tidak mudah stres karena kondisi perairan sesuai dengan kebutuhan udang. Selain itu, nafsu makan udang akan meningkat sehingga pertumbuhannya relatif cepat. Pasalnya, energi hanya digunakan untuk pertumbuhan, bukan untuk bertahan hidup.
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Dapatkan Tips Bisnis Budidaya Udang melalui Fitur Belajar Budidaya di eFarm!
Setelah Bapak/Ibu mengetahui informasi mengenai analisa budidaya udang vaname, Bapak/Ibu mungkin saja akan memerlukan informasi tambahan tentang bagaimana menjalani bisnis budidaya udang. Oleh karena itu, Bapak/Ibu perlu mencari informasi terpercaya untuk mempermudah saat memulai usaha tambak udang.
Namun, Bapak/Ibu tidak perlu khawatir ataupun bingung lagi, karena eFarm dapat memberikan solusi untuk kendala budidaya yang sedang Bapak/Ibu alami. eFarm adalah aplikasi yang dibuat khusus untuk Petambak udang.
eFarm dilengkapi dengan berbagai fitur, termasuk Belajar Budidaya yang bisa diakses secara gratis. Dengan fitur ini, Bapak/Ibu Petambak bisa menonton video-video mengenai berbagai aspek budidaya, mulai dari pengelolaan modal budidaya udang, manajemen pakan, penyusunan tim atau SDM untuk perawatan tambak, hingga cara menangani penyakit yang mewabah.
Semua video dibawakan oleh ahli budidaya udang dan Petambak udang yang berpengalaman, sehingga informasi yang Bapak/Ibu dapatkan sangat akurat dan dapat membantu budidaya udang lebih maksimal.
Yuk, download eFarm dan manfaatkan fitur Belajar Budidaya secara gratis!
Syavin Pristiwayuning - Penulis Makalah Ilmiah Perikanan
Berpengalaman sebagai asisten koordinator pelatihan teknisi pada tahun 2020 dan saat ini aktif sebagai Technical Support Online di eFishery
- Afan N, Hidayat T, dan Budiharjo E. 2015. Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada tambak Intensif. Jurnal UP Tegal. 11(2): 25-31
- Hidayat KW, Nabilah IA, Nurazizah S, dan Gunawan BI. 2019. Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di PT. Dewi Laut Aquaculture Garut Jawa Barat. Journal of Aquaculture and Fish Health. 8(3): 123-128
- Kariawu KSF, Durand SS, Tambanii GO, Pangemanan JF, Longdong FV, dan Kalesaran OJ. 2021. Analisis Finansial Usaha Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Era New Normal di Desa Boyantongo Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan. 9(1): 134-141