Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Eko Afriantoro
Praktisi Budidaya Udang
Sterilisasi air tambak udang merupakan perlakuan khusus untuk memastikan udang terbebas dari bakteri, virus, dan penyakit melalui air sebagai media budidaya. Persoalan budidaya udang yang sering kali terjadi adalah pencemaran lingkungan dan penyakit, sedangkan udang tidak memiliki sistem imun adaptif, sehingga sulit memperbarui sistem proteksi tubuhnya.
Tak sedikit juga terjadi Early Mortality Syndrome (EMS) atau kematian dini pada udang di awal fase budidaya yang disebabkan sistem imunitas tubuh yang tidak diperbarui. Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya Bapak/Ibu perlu melakukan sterilisasi air tambak udang untuk membantu udang menciptakan sistem imun adaptifnya.
Sterilisasi Air Tambak Udang
Para Petambak sering mengalami persoalan di mana udang mudah sakit, bahkan hingga kematian dini dan ancaman lingkungan. Dua hal tersebut berkaitan erat dengan bakteri dan virus yang dapat menyerang udang.
Masalahnya adalah udang hanya memiliki sistem kekebalan tubuh alami yang terdiri dari sistem respons seluler dan respons humoral. Sedangkan untuk makhluk hidup, dibutuhkan sistem imunitas tubuh yang bersifat adaptif, artinya sistem imun tersebut dapat memperbarui diri sejalan dengan banyaknya virus dan bakteri baru di sekitar lingkungannya.
Kasus udang mengalami kematian sejak kecil atau Early Mortality Syndrome menambah deretan persoalan kesehatan udang saat proses budidaya, sehingga Bapak/Ibu perlu lebih waspada saat melakukan budidaya udang.
Sejalan dengan itu, saat sistem imun adaptif yang tidak berkembang, maka sistem immunological memory atau memori imunologis pun turut mati. Padahal sistem memori imunologis ini memiliki sistem kekebalan tubuh adaptif yang dapat mendeteksi antigen-antigen khusus sehingga menghasilkan sistem imunitas baru setiap harinya.
Menanggulangi hal ini, Kurtz dan Franz melakukan observasi di tahun 2003, yang menghasilkan pernyataan bahwa sistem imunitas adaptif pada kelompok avertebrata bisa saja muncul bila dirangsang menggunakan metode imunostimulan, atau senyawa pembangkit sistem imun lainnya. Misalnya, mengelaborasi hemosit dengan senyawa imunostimulan seperti bakteri khusus, Lipopolisakarida, dan Glukan.
Salah satu cara untuk merangsang sistem imunitas udang adalah dengan melakukan sterilisasi air pada tambak udang. Cara ini lebih ramah lingkungan daripada penambahan kaporit.
Sterilisasi air tambak udang merupakan metode khusus merawat lingkungan udang dengan cara melarutkan atau menjaga kualitas air tambak agar terbebas dari penyakit udang, serta menjaga imunitas tubuhnya. Manfaat perawatan khusus sterilisasi air pada tambak udang, antara lain:
- Memusnahkan patogen penyakit yang terkandung di dalam air.
- Menciptakan ekosistem lingkungan yang steril bagi udang.
- Menekan angka risiko udang terpapar virus, bakteri, atau penyakit.
- Tambak terbebas dari organisme carrier dan hama lainnya seperti hewan berdarah merah.
- Solusi mengatasi kematian udang pada fase awal budidaya.
Cara Melakukan Sterilisasi Air Tambak Udang
Ada 2 tahapan untuk melakukan sterilisasi air tambak udang, yakni melakukan prefiltrasi dan desinfeksi. Berikut ini alur sterilisasi berdasarkan 2 tahapan tersebut.
1. Prefiltrasi
- Pasang jaring berukuran kurang dari 200-300 mikron pada inlet atau saluran masuk untuk menangkal patogen, hama atau predator, dan gangguan padatan khusus yang dapat mengendap.
- Bersihkan secara rutin sistem filtrasi dengan cara membilasnya menggunakan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang mengendap.
2. Desinfeksi
- Gunakan desinfektan kimia khusus untuk menghilangkan kuman dan bakteri.
- Lakukan penyaringan selama 24 jam menggunakan natrium hipoklorit 60% sebanyak 20-30 ppm atau 0,5-2,5 ppm KMnO4 atau TCCA sebanyak 10 ppm di dalam air tambak.
- Pastikan sistem aerasi sudah maksimal saat proses desinfeksi kimia.
- Gunakan natrium tiosulfat dengan dosis 3x sisa konsentrasi klorin untuk menghilangkan sisa klorin.
Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Melakukan Sterilisasi
Untuk mendukung kelancaran proses sterilisasi pada tambak udang, ada 4 poin yang perlu diperhatikan, di antaranya melakukan kalibrasi terhadap semua alat ukur yang digunakan, melakukan sterilisasi terhadap kolam dan peralatan budidaya, parameter kualitas air, dan sistem aerasi.
1. Melakukan Kalibrasi Terhadap Alat Pengukur
Kalibrasi merupakan aktivitas memeriksa dan mengatur akurasi dari setiap alat ukur yang akan digunakan pada aktivitas budidaya dengan cara membandingkannya dengan standarisasi ukuran, sehingga hasil dari pengukuran tersebut benar-benar akurat dan konsisten dengan instrumen pengukur pendukung lainnya.
Pada kasus budidaya, beberapa alat pengukur yang akan digunakan misalnya saja seperti pH meter, DO meter, refraktometer, hingga alat khusus penguji kimia. Pastikan semua alat ukur yang akan digunakan telah terkalibrasi sehingga menghasilkan data yang akurat untuk menggambarkan kondisi tambak.
2. Sterilisasi Kolam dan Peralatan
Sebelum melakukan sterilisasi air pada tambak udang, sebaiknya lakukan sterilisasi terhadap kolam dan peralatan terlebih dulu menggunakan spray desinfektan bertekanan tinggi, seperti natrium hipoklorit sebanyak 30 ppm dan asam trikloro isosianurat atau TCCA sebanyak 10 ppm.
Kemudian, sikat bagian lapisan kolam agar biofilm terangkat. Lalu, buang sisa lumpur hasil siklus sebelumnya yang mengandung banyak patogen dan komponen berbahaya lainnya bagi udang.
Apabila ditemukan adanya penyebaran penyakit pada siklus sebelumnya, maka untuk mengantisipasinya, Bapak/Ibu dapat menggunakan kapur dengan tingkat asam basa atau pH sebesar 11. Tujuannya untuk menghilangkan spora dan mengantisipasi penyebaran penyakit pada siklus berikutnya.
3. Pengujian Parameter Ketahanan Udang Terhadap Bahan Kimia
Pengujian parameter ini cukup penting dilakukan untuk mengetahui pada tingkatan atau dosis seperti apa udang mampu bersahabat dengan bahan kimia, juga menentukan kondisi udang mengalami stress terhadap bahan kimia tersebut.
Misalnya saja penggunaan nitrit, bila terdapat kandungan amonia di dalam tambak, bagaimana cara udang merespons semua bahan kimia tersebut. Apakah udang mulai merasa stress saat berhadapan dengan senyawa tersebut, atau justru sebaliknya. Namun, sebagai catatan bahwa khusus udang-udang tertentu yang sudah menggunakan obat-obatan mengandung senyawa kimia untuk dibesarkan akan memiliki tingkat toleransi yang cukup baik pada dosis senyawa tertentu. Oleh karena itu, perlu melakukan variasi pemeriksaan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
4. Sistem Aerasi
Untuk melancarkan proses desinfeksi kimia sebagai salah satu tahapan sterilisasi air tambak udang, diperlukan sistem aerasi yang dapat bekerja dengan maksimal. Sistem aerasi yang menggunakan aerator memiliki fungsi utama sebagai penyuplai oksigen terlarut pada air. Adapun fungsi lainnya adalah untuk membantu proses oksidasi gas beracun yang terkandung dan menghilangkan stratifikasi pada air.
Secara garis besar, penggunaan aerator sendiri terbagi ke dalam 3 kondisi, antara lain:
- Kondisi darurat, di mana konsentrasi oksigen terlarut sangat rendah.
- Di malam hari, untuk menyuplai oksigen terlarut lebih banyak.
- Kondisi khusus, di mana aerator akan bekerja secara terus-menerus.
Kendati demikian, ada satu kondisi di mana penggunaan aerator saja tidak bisa mencukupi kebutuhan oksigen terlarut. Misalnya saja saat cuaca mendung dalam waktu yang cukup panjang ataupun saat ditemukan kematian massal phytoplankton. Untuk mencukupi kadar oksigen terlarut, beberapa aerator khusus yang bisa digunakan, seperti:
- Menggunakan blower yang menerapkan sistem aerasi dasar.
- Menggunakan pompa diesel dengan cara memancarkannya ke dalam tambak.
- Menggunakan aero two bila kolam tambak memiliki kedalaman lebih dari 1,2 meter.
- Menggunakan kincir tunggal dengan daya dinamo 1 PK.
- Menggunakan kincir ganda atau Long Arm yang terdiri dari kipas, pipa galvanis, dan pelampung khusus yang digerakkan oleh mesin diesel.
Konsultasikan Sterilisasi Air Tambak Udang dengan Ahli Budidaya!
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Itu dia beberapa informasi terkait sterilisasi air tambak udang. Jika Bapak/Ibu ingin langsung berkonsultasi dan mendapatkan rekomendasi terkait sterilisasi, Bapak/Ibu bisa langsung mengakses fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm secara GRATIS. Bapak/Ibu akan berkonsultasi langsung dengan Ahli Budidaya eFishery dan mengetahui tips menarik lainnya seputar budidaya udang.
Isi formulir di atas untuk berkonsultasi di Konsultasi Budidaya secara GRATIS!
Eko Afriantoro - Praktisi Budidaya Udang
Eko berpengalaman sebagai praktisi budidaya udang sejak tahun 2013 yang kini menjadi Farm Lead Research & Development (R&D) Shrimp eFishery.
Pertanyaan Seputar Cara Sterilisasi Air Tambak Udang
Untuk mencegah terjadinya Early Mortality Syndrome (EMS) atau kematian dini pada udang di awal fase budidaya, Petambak dapat melakukan sterilisasi menggunakan desinfektan untuk mengontrol patogen. Lakukan proses ini saat proses persiapan tambak.
Proses sterilisasi air tambak udang penting untuk dilakukan agar patogen penyakit yang terkandung di dalam air mati, menekan angka risiko udang terpapar virus dan bakteri, tambak terbebas dari organisme carrier dan hama, menciptakan ekosistem lingkungan yang steril bagi udang serta solusi untuk mengatasi persoalan udang kecil cepat mati.
- https://delosaqua.com/id/pentingnya-sterilisasi-di-peternakan-udang/
- https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/DJPB_BBPBAP%20JEPARA/Juknis%20Udang%20Vaname.pdf
- http://mediapenyuluhanperikananpati.blogspot.com/2015/11/mempersiapkan-petak-sterilisasi-pada.html
- https://thefishsite.com/articles/10-tips-dasar-budidaya-udang
- http://trobosaqua.com/detail-berita/2015/01/15/44/5529/meneropong-sistem-kekebalan-tubuh-udang
- http://trobosaqua.com/detail-berita/2021/01/15/44/13880/rico-wibisono-sterilisasi-fisika-solusi-masa-kini-
- http://wicaramina.blogspot.com/2015/04/sterilisasi-air-dan-biosecurity.html