Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Nabilla Anggi
Magister Budidaya Perairan
Desain tambak udang menjadi salah satu aspek yang penting dalam proses membangun bisnis budidaya. Tingginya nilai kelangsungan hidup dan produksi budidaya udang sangat berkaitan dengan aspek bioteknisnya. Aspek bioteknis terdiri dari:
- Teknis budidaya
- Pemilihan lokasi
- Konstruksi tambak (kemiringan, pematang, tanggul, saluran, dan tata letak)
- Sarana prasarana
- Sistem budidaya yang digunakan, mulai dari persiapan tambak sampai manajemen pasca panen.
Untuk informasi lebih lanjut, Bapak/Ibu bisa baca selengkapnya di sini!
Desain Petakan Tambak
Pembuatan desain petakan tambak membutuhkan pertimbangan yang baik agar dapat berfungsi secara efisien dan layak secara ekonomis. Tujuan adanya desain petakan tambak adalah untuk memudahkan pengelolaan air dan limbah selama budidaya, serta pemanenan udang. Desain petakan merupakan perencanaan awal yang meliputi:
- Kemiringan dasar kolam
- Kemiringan dinding kolam
- Jenis kolam yang akan digunakan (tanah/beton/plastik)
- Bentuk kolam (bulat/persegi/persegi panjang; usahakan bentuknya dapat meminimalkan titik mati pada kolam)
- Central drain (pembuangan tengah)
- Letak inlet (pintu air masuk)
- Ukuran panjang dan lebar petakan
- Kedalaman petakan
- Ukuran pematang
- Ukuran saluran di sekeliling petakan
Pada petakan yang berbentuk persegi panjang, sisi terpanjangnya sebaiknya kurang dari 150 m agar pemasukan air dari satu sisi ke sisi lain dapat menimbulkan arus yang cukup kuat. Selain itu, sisi terpanjang petakan sebaiknya tegak lurus terhadap arah angin agar tidak menimbulkan gelombang air yang terlalu kuat. Apabila sejajar dengan arah angin, gelombang air dalam petakan menjadi kuat dan dapat merusak pematang.
Tambak ekstensif atau tradisional biasanya memerlukan saluran keliling untuk tempat berlindung udang. Pada umumnya, saluran keliling mempunyai kedalaman 0,3 m dan lebar 3-5 m (tergantung luas tambak). Jarak antara saluran keliling dan kaki pematang dibuat dengan ukuran sekitar 2 m. Berikut adalah tampak samping dan atas dari contoh desain tambak ekstensif atau tradisional:
Tambak semi intensif sering tidak memerlukan saluran keliling karena kedalaman air cukup memadai. Saluran keliling hanya dipakai untuk membuang genangan air pada waktu persiapan tambak. Oleh karena itu, lebarnya lebih kecil dibandingkan tambak tradisional. Berikut adalah tampak samping dan atas dari contoh desain tambak semi intensif:
Tambak intensif tidak membutuhkan saluran keliling, tapi perlu ada pembuangan tengah atau central drain. Berikut adalah tampak samping dan atas dari contoh desain tambak semi intensif:
Syarat Konstruksi Desain Tambak Udang
Persyaratan dan konstruksi tambak udang berbeda di tiap sistem budidayanya. Indikator pembeda dari persyaratan dan konstruksi tiap sistem budidaya, yaitu luas petak, bentuk petak, tanah dasar, saluran dalam tambak, dan pematang (bahan, kemiringan, pintu air, dan kedalaman).
Berikut merupakan tabel persyaratan dan konstruksi tambak udang berdasarkan sistem budidaya:
Tips Membuat Desain Tambak Udang
Setelah membahas desain petakan tambak dan syarat desain kolam, mari kita bahas tips agar desain tambak udang yang Bapak/Ibu buat jadi lebih optimal.
Berikut adalah tips membuat desain tambak udang:
- Tentukan lokasi rencana usaha budidaya
- Perhatikan kelayakan lahan dan jenis tanah karena akan mempengaruhi konstruksi tambak dan operasional
- Tentukan sistem budidaya yang akan diterapkan
- Hitung secara cermat ukuran dan tata letak kolam budidaya
- Perhatikan komponen-komponen yang penting dalam kolam seperti saluran air, pintu air, dan pematang
Konsultasi Tentang Perencanaan Tambak Udang Secara Gratis Melalui Aplikasi eFarm
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Perencanaan awal dan kesesuaian aspek teknis dari segi konstruksi menjadi salah satu faktor keberhasilan budidaya, sehingga diperlukan perencanaan yang tepat sebelum memulai usaha budidaya. Bapak/Ibu ingin merencanakan usaha budidaya namun bingung bagaimana caranya? eFarm adalah solusinya!
eFarm merupakan aplikasi yang menyediakan berbagai solusi bagi Bapak/Ibu yang ingin atau sedang memiliki usaha di bidang budidaya udang. Aplikasi ini menyediakan fitur-fitur yang bisa membantu Bapak/Ibu menyelesaikan masalah budidaya udang, salah satunya adalah fitur Konsultasi Budidaya. Fitur Konsultasi Budidaya adalah fitur yang bisa menghubungkan Bapak/Ibu dengan ahli Akuakultur untuk berkonsultasi seputar budidaya udang, misal cara merawat kualitas air atau bagaimana cara membuat tambak udang yang cocok untuk bisnis Bapak/Ibu.
Mari bergabung bersama ribuan Petambak lainnya di eFarm sekarang juga!
Nabilla Anggi - Magister Budidaya Perairan
Nabilla merupakan lulusan sarjana dan magister budidaya perairan serta memiliki pengalaman di dunia perikanan baik hatchery maupun pembesaran
Pertanyaan Seputar Desain Tambak Udang
Tambak ekstensif/tradisional memiliki luas kolam 0,5-2 hektar/petak. Tambak semi intensif memiliki luas kolam 1 hektar/petak, sedangkan tambak intensif memiliki luas kolam maksimal 0,5 hektar/petak.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam desain konstruksi tambak, yaitu jenis tanah, luas tambak, bentuk tambak, kedalaman air, kemiringan, dan saluran dalam tambak.
- Choeronawati, A. I., S. B. Prayitno dan Haeruddin. 2019. Studi kelayakan budidaya tambak di lahan pesisir kabupaten purworejo. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 11 (1): 191-204.
- Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2016. Pedoman umum pembesaran udang windu (Penaeus monodon) dan udang vaname (Litopenaeus vannamei).
- Mustafa, A. 2008. Desain, tata letak dan konstruksi tambak. Media Akuakultur. 3(2):166-174.