Untuk mendapatkan hasil budidaya udang yang maksimal, Bapak/Ibu perlu memperhatikan teknik pembenihan udang galah supaya mendapatkan benih udang yang unggul dan berkualitas terbaik. Teknik yang dimaksud dimulai dari penyeleksian induk udang galah, pemeliharaan, pemijahan, penetasan, sampai perawatan larva.
Udang galah merupakan salah satu komoditas udang air payau dengan permintaan yang stabil dan cenderung tinggi setiap harinya. Permintaan udang galah tak hanya berasal dari pedagang di pasar tradisional saja, melainkan juga berasal dari restoran sampai konsumsi rumah tangga. Maka, tak heran bila udang galah memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan.
Namun, sebelum memulai budidaya udang galah, Sahabat Pembudidaya perlu mengetahui cara dan teknik pembenihan udang galah supaya menghasilkan udang berkualitas terbaik dengan harga jual fantastis.
Tips Sukses Cara Pembenihan Udang Galah
1. Penyeleksian Indukan
Udang galah tergolong ke dalam famili palaemonidae dengan bagian tubuh terdiri dari cephalothorax (mulai dari bagian atas kepala dan dada), abdomen atau bagian tubuh, dan uropoda atau bagian ekor.
Udang memiliki ciri fisik kulit yang keras di bagian cephalothorax untuk melindungi bagian tersebut dan tonjolan karapas bergerigi di area kepalanya. Tonjolan di bagian atas berjumlah 11-13 buah, sedangkan di bagian bawah ada 8-14 buah.
Selain itu, pembeda udang jantan dan betina terletak pada ukuran kaki jalannya. Idealnya, ukuran kaki jalan udang jantan lebih panjang dibandingkan kaki jalan udang betina. Ukuran kaki jalan udang jantan sebesar 1,5 kali lebih panjang dibandingkan tubuh udang jantan itu sendiri.
Kriteria pemilihan induk udang galah yang perlu diperhatikan Bapak/Ibu adalah:
- Berat indukan betina lebih dari 40 gr.
- Berat indukan jantan lebih dari 50 gr.
- Usia indukan berkisar antara 8-20 bulan.
- Memiliki kondisi fisik normal dan lengkap, alias tidak cacat.
- Indukan udang layak kawin yang ditandai dengan pematangan telur minimal sebanyak 2 kali dengan jumlah telur yang dihasilkan cukup banyak.
- Kondisi fisik indukan terbebas dari segala jenis parasit, penyakit, dan kotoran.
2. Pemeliharaan Indukan
Saat memasuki tahapan pemeliharaan, indukan udang galah jantan dan betina disimpan di kolam terpisah. Kolam pemeliharaan ini terbuat dari beton dengan aturan kedalaman kolam antara 80-100 cm.Â
Di dalam satu kolam hanya bisa diisi sebanyak 3-4 ekor induk per m2. Aturan pemberian pakan pada saat tahapan pemeliharaan berupa pakan yang diberikan sebanyak 5% dari berat udang galah. Bapak/Ibu perlu memastikan bahwa pakan udang galah mengandung 30% protein.
3. Pemijahan
Tanda udang galah siap melakukan pemijahan adalah timbulnya warna oranye atau kekuningan di sekitar gonad dan menyebar hingga cephalothorax. Lalu, terjadi pergantian kulit pada indukan betina dan penurunan kondisi fisiknya. Namun, tak lama kemudian indukan betina dalam keadaan normal kembali dan siap untuk melakukan pemijahan.
Bapak/Ibu bisa menyimpan indukan jantan dan betina pada jenis kolam apa saja dengan perbandingan jumlah indukan jantan dan betina yakni 1 banding 3. Biasanya proses pemijahan terjadi di malam hari dan terjadi selama 21 hari.
4. Penetasan
Setelah proses pemijahan selama 21 hari selesai, Bapak/Ibu perlu pisahkan indukan udang galah betina dan jantan untuk ke tahapan selanjutnya yakni penetasan. Indukan betina yang memiliki warna telur abu-abu direndam ke dalam kolam yang telah dilarutkan Methylene Blue sebanyak 1,5 mg per liter selama 15 sampai 25 menit. Selain itu, isi air kolam dengan air payau yang telah disalinitas sekitar 3 – 5 ppt.
Ukuran kolam penetas yakni 1 x 1 x 0,5 m2 untuk 25 indukan udang galah. Untuk mengontrol kualitas air, Bapak/Ibu bisa menambahkan potongan kecil kentang, ubi, atau singkong. Di dalam suhu 28 sampai 30 derajat celcius, telur benih udang galah akan menetas setelah 6 sampai 12 jam.
5. Perawatan Larva
Setelah benih udang galah air tawar tersebut menetas, Bapak/Ibu bisa memisahkannya pada bak khusus berbentuk bulat atau yang terbuat dari fiberglass. Bersihkan bak menggunakan disiphon lalu kontrol salinitas air kolam di angka 10 sampai 12 ppt serta rutin mengganti air kolam setiap harinya sebanyak 25 persen sampai 50 persen dari total volume air di dalam bak.
Sementara itu, aturan pemberian pakan larva tidak terlalu sulit. Bapak/Ibu hanya perlu memastikan bahwa ukuran pakan sesuai dengan ukuran mulut larva. Idealnya, di hari ketiga pasca menetas larva udang diberi pakan artemia setiap 3 jam sekali.
Saat larva telah tumbuh berkembang menjadi juwana atau juvenil maka salinitas air bisa diturunkan secara bertahap hingga di angka 0 ppt. Saat tahapan ini, udang sudah siap untuk dipindahkan ke kolam pembesaran.
Belajar Budidaya dengan Pakarnya!
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Sekalipun telah mengetahui panduan terlengkap cara pembenihan udang galah, bukan berarti Sahabat Petambak akan terlepas dari persoalan lain yang berkaitan dengan budidaya udang. Oleh karena itu, lengkapi informasi dan pengetahuan Bapak/Ibu tentang budidaya udang dan peluang bisnisnya di Belajar Budidaya dalam aplikasi eFarm.
Di sana ada fitur yang mempermudah Bapak/Ibu mendapatkan bantuan dari tim profesional untuk memastikan bahwa aktivitas budidaya berjalan lancar tanpa kendala. Dilengkapi juga dengan video-video tutorial seperti konstruksi tambak udang yang benar, manajemen pakan udang dan masih banyak lagi.
Selain itu, ada fitur Rencana Panen yang akan memberikan informasi dalam bentuk laporan harian untuk mengetahui kualitas air di setiap siklusnya. Jadi, Bapak/Ibu tak perlu menunda lagi untuk memulai budidaya udang sebab ada banyak solusi di eFarm yang bisa menjawab pertanyaan Sahabat Petambak.
Pertanyaan Seputar Pembenihan Udang Galah
Setelah indukan udang betina dipisahkan dari kolam pemijahan ke kolam penetasan khusus yang telah menerapkan aturan kolam penetasan maka diperlukan waktu selama 6 sampai 12 jam pada suhu air 28 sampai 30 derajat celcius.
Setelah timbul warna orange di sekitar gonad yang menyebar hingga cephalothorax, induk udang betina berganti kulit, dan induk betina dalam keadaan normal kembali maka udang siap melakukan pemijahan.