Salah satu permasalahan yang masih banyak dihadapi para Petambak adalah penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND). Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian besar akibat kematian massal pada udang secara tiba-tiba, sehingga Petambak kerap ketakutan ketika menghadapi penyakit AHPND udang.
Penyebab penyakit AHPND adalah bakteri gram negatif bernama Vibrio parahaemolyticus yang mengandung plasmid pVPA1 yang dapat mengeluarkan toksin bernama PirA dan PirB yang merupakan faktor virulensi utama.
Agar Petambak tidak terlambat mengenali tanda penyakit AHPND yang menyerang udang di tambak, Bapak/Ibu perlu mengenali ciri-ciri udang yang sudah terjangkit penyakit ini agar bisa mengambil langkah penanganan dengan cepat dan tepat.
Apa itu Penyakit AHPND dan Apa Ciri-Cirinya?
Sebelum mengenali ciri-ciri penyakit AHPND pada udang, Bapak/Ibu perlu mengetahui apa itu penyakit AHPND atau Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease. AHPND adalah penyakit yang menyerang udang, menyebabkan organ pencernaan seperti usus tengah, hepatopankreas, dan lambung berwarna pucat/putih dan kosong. Penyakit yang awalnya dikenal sebagai Early Mortality Syndrome (EMS) dapat menyebabkan kematian hingga 100% jika tidak ditangani dengan tepat.
Agar tidak terlambat mengenali tanda penyakit AHPND yang menyerang udang di tambak, Bapak/Ibu perlu mengenali ciri-ciri udang yang sudah terjangkit penyakit ini agar bisa mengambil langkah penanganan dengan cepat dan tepat.
Gejala/Tanda Klinis yang Muncul pada Udang yang Terkena AHPND
Ciri Makroskopis dan Mikroskopis Udang yang Terkena AHPND
Secara makroskopis, Bapak/Ibu dapat melihat bahwa infeksi penyakit AHPND udang akut pada Litopenaeus vannamei atau udang vaname menyebabkan usus tengah (MG), hepatopankreas (HP), dan lambung (ST) berwarna pucat/putih dan kosong (Gambar 2b). Kondisi ini sangat berbeda dengan kondisi udang vaname sehat, di mana ususnya sehat, penuh, dan saluran pencernaannya berwarna cokelat (Gambar 2a).
Berdasarkan kepadatan bakteri dan penampakan histologis, udang yang terkena AHPND dibagi menjadi tiga fase, yaitu (3a) fase awal, (3b) fase akut, dan (3c) fase terminal. Pada fase awal (Gambar 3b), udang menunjukkan tanda-tanda kerusakan di hepatopankreas. Selain itu, tidak ada makanan di sebagian atau seluruh bagian usus. Di fase awal infeksi ini, sel epitel memanjang dan ditemui adanya bakteri di saluran pencernaan. Selain itu, seiring perkembangan AHPND, ukuran sel R dan B hepatopankreas semakin berkurang (Gambar 1a-b).
Pada fase akut, udang yang terkena AHPND menunjukkan tanda-tanda lesu dan anoreksia (hilangnya nafsu makan), ditambah dengan saluran pencernaan yang kosong dan hilangnya pigmentasi jaringan (Gambar 3c). Hepatopankreas menjadi rusak dan tampak keputihan (Gambar 3d). Selain itu, terjadi pengelupasan/nekrosis pada sel epitel di tubulus hepatopankreas (Gambar 1c-d).
Menariknya, selama fase akut, tidak ada sel bakteri yang ada di jaringan yang terkena AHPND. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri penyebab AHPND mengeluarkan toksin yaitu PirA dan PirB yang mengikat dan menginduksi kerusakan signifikan pada sel epitel di hepatopankreas. Pada akhir fase akut ini, epitel mengalami nekrosis yang parah (Gambar 1e-f).
Pada fase terminal, sama seperti fase akut, udang mengalami anoreksia (hilangnya nafsu makan), lesu, memiliki saluran pencernaan yang kosong, dan hepatopankreas berhenti berkembang serta berwarna keputihan (Gambar 3e). Kerusakan jaringan sebagian besar dilakukan oleh toksin PirA dan PirB, serta replikasi bakteri di lokasi kerusakan yang disebabkan adanya infeksi bakteri sekunder oleh bakteri vibrio lainnya (vibriosis) (Gambar 1g-h).
Cara Mengatasi Penyakit AHPND pada Udang
Setelah mengenali berbagai ciri dan tanda fisik udang yang terkena penyakit AHPND, Bapak/Ibu bisa fokus pada cara menanganinya.
Beberapa langkah yang bisa diambil untuk menangani penyakit AHPND adalah sebagai berikut:
Untuk mendapatkan penjelasan lebih detail seputar cara menangani penyakit AHPND yang menyerang tambak, Bapak/Ibu bisa membaca artikel berikut ini tentang cara menangani penyakit AHPND!
Ingin mengetahui informasi lain mengenai udang? Tenang, ada eFarm! Aplikasi yang membantu proses budidaya udang Bapak/Ibu. Download sekarang!
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.